IHSG Turun ke 6.352 di Sesi I, Net Buy Asing Rp 118,59 Miliar

Jakarta, law-justice.co - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih melemah hingga akhir perdagangan sesi I hari ini. Selasa (19/1/2021) hingga pukul 11.30 WIB, IHSG melemah 37,46 poin atau 0,59% ke 6.352,38.

Tujuh indeks sektoral melemah bersama dengan IHSG. Pelemahan dari yang terdalam secara berturut-turut adalah sektor pertambangan yang anjlok 2,83%, sektor konstruksi turun 1,30%, sektor industri dasar melemah 1,28% dan sektor keuangan koreksi 0,83%.

Baca juga : Tekanan pada Ekonomi Indonesia Semakin Kuat, Tugas Berat Presiden Baru

Selanjutnya sektor perdagangan dan jasa melemah 0,74%, sektor aneka industri turun 0,67% dan sektor manufaktur melemah 0,15%.

Sementara itu, tiga sektor lainnya berhasil menguat. Penguatan terbesar di cetak sektor barang konsumsi yang naik 0,86%. Disusul, sektor infrastruktur yang menguat 0,84% dan sektor perkebunan yang terkerek 0,63% hingga siang ini.

Baca juga : Bank BTN Usul KPR Subsidi Buat Orang Bergaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Total volume transaksi bursa mencapai 17,40 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 11,44 triliun. Sebanyak 139 saham menguat. Ada 343 saham turun harga dan 135 saham flat.

Top losers LQ45 terdiri dari:

Baca juga : Menkeu Sebut Anggaran Bansos Rp43 T Naik 20 Persen

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 6,87%
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun 3,64%
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,63%
Top gainers LQ45 hingga siang ini adalah:

PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) naik 5%
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) naik 4,33%
PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 3,63%

Investor asing mencatat net buy Rp 118,59 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) Rp 41,9 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 41,8 miliar, dan PT Astra International Tbk (ASII) Rp 32,4 miliar

Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 16,1 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) Rp 11,2 miliar dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp 10,1 miliar.