MUI Tegaskan Radikalisme Muncul karena Agama Ditekan

Jakarta, law-justice.co - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Selatan, KH Husin Naparin menegaskan bahwa radikalisme muncul karena masalah agama yang ditekan.

“Maka muncul marah itu, sehingga kita harus saling rangkul, jangan sampai timbul hal itu,” ujarnya saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) MUI Kalsel di Hotel Best Western Banjarmasin, Sabtu.

Baca juga : Ajak Boikot Produk Israel saat Ramadan, MUI: Lemahkan Ekonomi Mereka

Dia berharap di Kalsel tidak ada yang mengungkit masalah tersebut, hingga tidak ada muncul bibit-bibit radikal.

“Memang pengaruh dari luar cukup besar bisa memunculkan ini,” ujarnya.

Baca juga : Dukung Seruan Boikot Kurma Israel, MUI: Ini Bentuk Perlawanan!

Untungnya, kata KH Husin Naparin, masyarakat Kalsel dapat berpikir bijak dalam melihat segala persoalan di nasional, sehingga tindakan ke arah radikal itu tidak sampai terjadi.

“Orang kita inda bacakut (warga kita tidak ingin bertengkar), orang kita suka damai, orang Banjar itu tidak suka bersoal apalagi mahual orang (buat ribut dengan orang),” tuturnya.

Baca juga : Ini Dampak Aksi Boikot Produk Pro Israel ke Dunia Usaha dan Warung

Dia pun berharap, semua masyarakat Indonesia juga demikian, agar mementingkan persatuan dan kesatuan, sehingga negara ini bisa terus damai.

Jika ada pertentangan atau masalah, katanya, hendaknya diselesaikan dengan baik dan berkeadilan.