Pilkada Sumbar Tanpa PDIP, Tokoh Papua: Semoga RI Juga Tanpa PDIP!

Jakarta, law-justice.co - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya secara resmi memutuskan mundur dari Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sumatera Barat.

Hal ini setelah pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Mulyadi-Ali Mukhni yang diusung PDIP, telah mengembalikan mandat ke Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Baca juga : Soal Prabowo dan Gaza Solidarity Encampment

Mulyadi-Ali Mukhni saat ini diusung oleh Demokrat dan PAN. Keduanya mengembalikan mandat akibat dari ucapan Puan Maharani soal warga Sumbar dan Pancasila.

Terkait itu, Tokoh asal tanag Papua, Christ Wamea berharap semoga ke depan tidak ada PDIP dalam pilkada-pilkada di tanah air. Kader Demokrat ini menilai, PDIP sebagai sumber masalah.

Baca juga : Aniaya Sopir Taksi di Bali, WNA Australia Dideportasi

“Akhirnya Pilkada SUMBAR tanpa PDIP. Semoga suatu saat Indonesia juga tanpa PDIP biar Indonesia bebas dari buzzer, narasi-nrasi pecah belah, politik pencitraan, politik dinasti dan oligarki.” kicaunya di twitter, Minggu 6 September 2020.

“Dan tidak ada lagi yg mau utak atik pancasila. Indonesia aman dan damai,” sambungnya.

Baca juga : Polisi Imbau Waspada Michat usai 2 PSK Bali Mati Dibunuh dalam Sepekan

Sebelumnya, Puan Maharani mengumumkan nama Mulyadi-Ali Mukhni di Pilkada Sumbar. Puan berharap pasangan yang didukung PDI Perjuangan bisa memenangkan pilkada di Ranah Minang.

“Semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila,” kata Puan.

Ucapan ini mendapat pertentangan dari sejumlah pihak. Seolah warga Sumbar tidak mendukung Pancasila. Puan didesak minta maaf. Dia dianggap telah melukai masyarakat Minang.