Kompetisi Liga 1 Dihentikan, PT LIB Didesak Transparan Soal Finansial

law-justice.co - Berhentinya kompetisi Liga 1 karena adanya wabah Corona membuat sebagian kelub bermasalah dalam keuangan. PSIS Semarang mendesak PT Liga Indonesia Baru (LIB) membuat laporan keuangan yang transparan agar ada insentif bagi klub-klub yang memilik beban besar untuk menggaji pemain.

CEO PSIS Semarang AS Sukawijaya mendukung terlaksananya rapat umum pemegang saham (RUPS) luar biasa PT LIB. Salah satu isu yang penting dibahas dalam RUPS adalah tentang masalah finansial yang muncul karena adanya wabah Corona.

Baca juga : Erick Thohir Sebut Verdonk dan Raven dalam Proses Naturalisasi

“PSIS mengusulkan untuk diadakan RUPS. Semakin cepat dilaksanakan, semakin baik. PSIS meminta laporan mengenai posisi keuangan LIB dengan dihentikannya liga. Selain itu juga membahas isu-isu yang berkembang supaya tidak simpang siur,” ujar pri yang kerap disapa Yoyok, sebagaimana dilansir dari Antara.

Sebagaimana diketahui, PT LIB saat ini tengah dilanda konflik internal yang memanaskan desakan digelarnya RUPS. Hubungan PT LIB dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) juga diisukan sedang buruk.

Baca juga : PSSI Resmi Perpanjang Kontrak Shin Tae Yong, Target Baru Menanti

“Kami (ingin) agar fokus membicarakan keuangan dan bisnis. Isu lain akan menjadi pelengkap saja,” imbuh Yoyok.

Penghentian sementara kompetisi akibat pandemi virus Corona, kata Yoyok, memberikan dampak besar terhadap keuangan klub. Ia berharap PT LIB mengucurkan dana subsidi untuk membantu keuangan klub yang paling terdampak, salah satunya PSIS Semarang.

Baca juga : PSSI Pertanyakan Bus Timnas U-23 Diputar-putar Sebelum Pertandingan

“Subsidi juga akan kami tanyakan, karena itu hak klub. Jangan sampai ditunda-tunda, apalagi tidak diberikan. Kasihan klub Liga 1 dan Liga 2, sekarang kami masih mempunyai beban cukup besar untuk gaji,” imbuh Yoyok.