Wapres Ma`ruf Amin Minta MUI Buat Fatwa Mudik Itu Haram

Jakarta, law-justice.co - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menggelar rapat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Keduanya membahas mengenai antisipasi masyarakat yang mudik ke Jawa Barat.

Ma’ruf Amin mengatakan, dirinya mendorong supaya Majelis Ulama Indonesia (MUI) bisa mengeluarkan fatwa haram untuk mudik. Hal itu karena saat ini Indonesia sedang mengalami pandemi virus Korona atau Covid-19.

Baca juga : 200 Pengacara Bikin Petisi ke ICC Desak Segera Tangkap Netanyahu Cs

“Jadi kita minta MUI menyatakan mudik itu haram hukumnya,” ujar Ma’ruf Amin, Jumat (3/4).

Ma’ruf Amin mengatakan saat ini MUI sudah mengeluarkan fatwa untuk sementara waktu masyarakat tidak melakukan salat Jumat, kemudian diperbolehkannya tenaga medis yang menggunakan alat perlindungan diri (APD) salat tanpa harus wudhu.

Baca juga : KPK Panggil Pejabat Bea Cukai, Usut Korupsi Pengadaan SKIPI di KKP

“Jadi nanti saya coba minta fatwa soal mudik,” katanya.

Sementara Ridwan Kamil mengatakan sudah mendapatkan data masyarakat yang mudik ke Jawa Barat jumlahnya 70 ribu. Sehingga dia menakutkan terjadinya risiko penularan virus Korona tersebut.

Baca juga : Sri Mulyani Happy Ekonomi RI pada Kuartal I Tetap Kuat

“Sekarang dalam catatan kami yang sudah mudik ada 70 ribu. Ini artinya kami tiba-tiba mendapat 70 ribu orang dalam pemantauan (ODP) baru,” katanya.

Oleh sebab itu, gubernur yang biasa disapa Emil itu menyatakan dirinya sependapat dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk MUI bisa mengeluarkan fatwa tentng larangan masyarakat untuk mudik.

Lebih lanjut, Emil juga menegaskan, saat ini Jawa Barat sedang mengadakan rapid test untuk masyarakat. Sehingga jika ada masyarakat yang mudik ke Jawa Barat. Maka pemerintah kesulitan melakukan rapid test.

“Jadi kami akan kehabisan alat buat ngetes untuk meyakinkan bahwa mereka adalah orang-orang sehat.

Emil mengambil contoh, seorang lansia di Jawa Barat mengalami positif virus Korona.‎ Ternyata saat di telusuri lansia tersebut tertular anaknya yang bekerja di Jakarta. Sehingga penularan risiko Korona ini sangat besar dibawa oleh para pemudik.

“Nah kalau mudik ini enggak ditahan, maka kami di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta akan kewalahan luar biasa,” ungkapnya.

Emil juga terus melakukan kampanye kepada kaum milenial untuk sementara tidak mudik ke Jawa Barat. Sehingga penularan virus Korona ini tidak semakin meningkat di Jawa Barat.

“Jadi saya sedang kampanye ke milenial jangan pulang,” tutup Emil.(jawapos)