Megawati: Saya DO Kuliah Bukan Karena Bodoh, Karena Politik

Jakarta, law-justice.co - Ketua Umum PDI Perjuangan yang sekaligus Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri memberikan kuliah umum di hadapan ratusan taruna akademi militer (akmil) di Magelang, Jumat (7/2/2020).

Pada kesempatan tersebut, ia menceritakan tentang pendidikannya yang tidak selesai.

Baca juga : Final Thomas Cup 2024 : Indonesia Kalah 1-3 dari China

Megawati sempat kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran(Unpad) Bandung pada tahun 1965, kemudian berhenti pada tahun 1967.

Setelah itu ia melanjutkan kuliah kembali di Universitas Indonesia Jakarta pada tahun 1970, namun terhenti kembali pada tahun 1972.

Baca juga : Eko Patrio Digadang Bakal jadi Menteri Prabowo

"Saya dibilang `Ibu Megawati dia drop out`. Saya tidak bisa meneruskan bukan karena saya bodoh, tapi karena pada waktu itu ada peristiwa politik yang membuat saya harus keluar dari universitas," ujar Megawati di akmil Magelang, Jumat (7/2/2020).

Meski begitu dia tidak menjelaskan lebih lanjut peristiwa politik itu, namun saat itu adalah momentum pergantian kepemimpinan ayahnya, Soekarno, kepada Soeharto pada tahun 1967 saat Megawati berhenti kuliah dari Unpad.

Baca juga : Stok Berlimpah, Mentan Minta Petani Tebus Pupuk Subsidi

Meski tak pernah selesai kuliah, Megawati bangga karena bisa menjadi Presiden Indonesia, bahkan presiden perempuan pertama. Namun dia kurang sreg dengan penyebutan presiden perempuan karena sejatinya sama.

"Tapi toh akhirnya saya bisa menjadi presiden perempuan. Tapi toh saya kesel selalu dibilang satu-satunya perempuan presiden RI. Untuk sekarang saya disebutnya presiden RI kelima, tidak ada perempuannya," beber ketum PDIP itu.

Kisah itu disampaikan Megawati untuk memberi semangat kepada para taruna akmil, terutama yang perempuan agar punya daya juang mengambil peran di negeri ini, meski perempuan.

"Di dalam UUD berbunyi setiap warga negara punya hak sama di mata hukum, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan," lanjut Megawati Soekarnoputri.

"Saya selalu berharap ada jenderal-jenderal perempuan bukan karena saya perempuan loh,". (jitunews.com).