Karena Tolak Ahok, Gun Romli: SP Pertamina Terpapar Radikalisme

Jakarta, law-justice.co - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli menuding Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) terpapar radikalisme.

Alasannya kata dia karena serikat pekerja itu menolak rencana mantan Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk mengisi jabatan di PT Pertamina (Persero).

Baca juga : Koalisi `Dag Dig Dug` Jika PDIP Gabung Prabowo karena Jatah Menteri

Kata dia, kalau virus radikalisme itu ditularkan dari Presiden FSPPB Arie Gumilar yang aktif dalam gerakan 212 dan kerap menyebarkan isu SARA.

"Tokoh FSPPB yang menolak Ahok diduga terpapar virus radikalisme seperti Ketuanya Arie Gumilar yang aktif di Gerakan 212 yang aktif menyebarkan isu SARA dalam gerakan politik, saat ini viral di medsos keterlibatan Arie Gumilar bersama tokoh-tokoh yang lain," kata Gun Romli seperti melansir suara.com.

Baca juga : Usung Ahok-Kaesang di Jakarta, PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI

Arie selaku Presiden FSPPB sempat mengungkapkan penolakan Ahok menjadi dirut PT. Pertamina (persero) tersebut lantaran danggap cacat persyaratan materiil.

Menurut Gun Romli, alasan itu hanya dibuat untuk dalih menjegal Ahok masuk ke lingkungan PT. Pertamina.

Baca juga : Respons Jokowi, Demokrat, PDIP soal Prabowo Mau Buat Presidential Club

Justru ia menilai kalau Arie takut kepada Ahok yang dikenal tegas anti terhadap korupsi.

"Maksud mereka Ahok pernah di penjara kan, itu Arie Gumilar malah jadi pemuja Habib Rizieq yang pernah dua kali masuk penjara, ini ketakutan akan adanya perbaikan antikorupsi yang dikenal dari sosok Ahok," tuturnya.

Berbanding terbalik, Gun Romli malah mendukung Ahok menjadi petinggi di BUMN.

Selain dikenal tegas, Ahok pun dinilai cocok untuk membersihkan lingkungan BUMN dari kejahatan rasuah.

"Ahok cocok di BUMN, di bersih, transparan dan profesional, membersihkan BUMN dari korupsi dan meningkatkan produktivitas," pungkasnya.