Ini 4 Alasan Anak-Anak Dilarang Nonton Film Joker

law-justice.co - Lembaga Sensor Film (LSF) memberikan stempel rating 17 tahun ke atas alias dewasa untuk film Joker. Dengan demikian, film Joker tidak ditujukan untuk anak–anak atau yang masih di bawah umur.

Padahal film Joker ini telah ditayangkan selama beberapa hari di bioskop. Film itu bahkan mendapatkan respons bagus.

Baca juga : BPJS Kesehatan Pastikan Masyarakat di Indonesia Tak Jadi `Joker`

Namun sayangnya di beberapa unggahan media sosial, Dilansir dari Jatimtimes, para orang tua yang membawa anaknya menonton film ini harus meninggalkan studio lebih cepat. Itu lantaran sang anak ketakutan menonton film ini.

Ada juga yang mengatakan bahwa anaknya ingin menjadi Joker ketika sudah dewasa nanti. Padahal, adegan yang dilakukan Joker dalam film ini jelas tidak baik dilakukan oleh anak–anak.

Baca juga : Film Joker Akan Tayang; Tentara, Polisi Amerika Perketat Keamanan

Di film itu ada adegan kekerasan nan brutal serta adegan psikologis Joker yang disebabkan masalah mentalnya. Hal tersebut bisa memengaruhi penonton yang belum cukup umur.

Karena itu, ini empat alasan mengapa anak di bawah umur dilarang menonton film Joker.

Baca juga : Cerita Kejahatan di Film Joker Menuai Kecaman dan Kontroversial

1. Badut di Film Ini Tidak Lucu

Bagi para orang tua yang akan mengajak anaknya, film Joker sangat riskan ditonton anak–anak. Meskipun di dalamnya ada karakter badut yang umumnya disukai anak–anak, badut di film ini tidak lucu sama sekali. Selain itu, film ini mengajarkan seseorang menjadi penjahat.

2. Musik Latar Joker Tawarkan Kesan Kelam

Bagi Anda yang memiliki indikasi depresi dan kegelisahan berlebihan, sebaiknya berpikir ulang untuk menonton film Joker. Bukan hanya adegan Joker dengan segala tindak kejahatannya yang perlu diwaspadai, tapi juga musik latar Joker yang menawarkan kesan kelam. Dengan demikian, film Joker sangat tidak disarankan untuk ditonton oleh anak–anak.

3. Bahasa Kasar dan Citra Seksualitas

Tidak hanya adegan kekerasan brutal dan sadis. Film ini juga bisa mengganggu pikiran si penonton, apalagi untuk anak–anak. Bahasa kasar dan citra seksualitas juga digambarkan dalam film Joker, meski hanya sebentar.

4. Tema dan Alur Cerita Terlalu Berat

Joker menggambarkan seseorang dengan gangguan mental yang membuatnya menjadi jahat. Tentu ini berbahaya jika dilihat anak–anak karena psikologinya bisa terpengaruh setelah menonton film ini.

Tema dan alur cerita yang ditampilkan dalam Joker terlalu berat untuk dikonsumsi anak di bawah umur. Sebab, anak–anak identik dengan hal–hal menyenangkan dan menghibur yang tidak membuatnya berpikir keras.