Ganja Picu Kebodohan Bukan Kematian

Jakarta, law-justice.co - Kepala Pusat Laboratorium Narkotika Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen Pol. Mufti Djusnir mengatakan seorang pengguna ganja tidak akan meregang nyawa saat menyalahgunakan bahan narkotika itu, tetapi berpotensi besar untuk menjadi bodoh.

"Dengan diikatnya gelembung oksigen oleh tetrahydrocannabinol THC (zat dalam ganja), sel otak menjadi mati. (Sel) yang mati tidak bisa diperbaiki dan hanya sisanya yang bisa dipakai. Kalau berkelanjutan memakai ganja, sel mati semakin banyak," ujar Mufti, Rabu (31/7/2019).

Baca juga : Update Liga Inggris: Chelsea Hajar West Ham-Liverpool Tekuk Tottenham

Melansir AyoBandung.com dan WebMD, Kamis (1/8/2019), Mufti mengatakan otak manusia mempunyai gelembung udara yang berisi oksigen. Semakin banyak oksigen di dalam otak, seseorang akan semakin pintar. Begitupula sebaliknya.

Pendapat senada juga diungkapkan ahli medis University of Pennsylvania Perelman School of Medicine Marcel Bonn-Miller. Bonn-Miller menyampaikan ganja dapat mengganggu kecerdasan intelektual dan fungsi mental remaja karena perkembangan otak pada rentang usia remaja masih terus berkembang.

Baca juga : Final Thomas Cup 2024 : Indonesia Kalah 1-3 dari China

Penggunaan ganja juga memiliki sederet efek negatif antara lain seperti depresi, halusinasi, detak jantung menjadi cepat, tekanan darah rendah, dan mempengaruhi penilaian serta koordinasi seseorang.

Baca juga : Eko Patrio Digadang Bakal jadi Menteri Prabowo