UKT Mahal

Prabowo : Kuliah Kampus Negeri Seharusnya Memang Gratis

Jakarta, law-justice.co - Presiden terpilih untuk periode 2024-2029 Prabowo Subianto mengkritik melonjaknya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) di sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia. Menurut dia, seharusnya kampus-kampus negeri tidak mematok biaya yang mahal.

"Seharusnya biaya pendidikan itu adalah tanggung jawab negara dan seharusnya memang gratis," ujar Prabowo dalam wawancara bersama TV One dikutip Kamis (23/5).

Baca juga : KPK Ungkap Bisnis PTN Melalui UKT Mahal

"SD, SMP, SMA, sekolah kejuruan, dan sebagainya. Kalau untuk khusus perguruan tinggi tentunya ini harus bagi mereka yang lulus ujian akademis untuk masuk perguruan tinggi, itu menurut saya harus tidak boleh, ini terutama di universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat, APBN, itu tidak boleh biayanya tinggi. Kalau bisa biaya minim, kalau perlu ya gratis," lanjutnya.

Lebih lanjut Prabowo juga mengaku akan bekerja keras untuk bisa mewujudkan pendidikan tinggi gratis saat resmi menjadi presiden kelak. Ia menyatakan perlu kerja keras untuk bisa mencapai itu.

Baca juga : Prabowo Diisukan Bakal Kerek Rasio Utang 50%, Demi Makan Siang Gratis?

Prabowo pun mengungkit kejadian sebelum `98 di mana universitas negeri sangat terjangkau bagi rakyat kecil. Kata dia, anak petani bisa jadi insinyur dan dokter.

Namun, seiring waktu berjalan, terjadi pergeseran atau fenomena liberalisasi. Semua diserahkan kepada sistem pasar, padahal pendidikan untuk rakyat merupakan kewajiban negara.

Baca juga : Ponpes di Jabar & Jateng Siap Tampung Anak-anak Korban Israel

"Tentunya kita harus mungkin mengalami proses, di mana kita, justru apa yang pemerintah sekarang di bawah Presiden Jokowi mencanangkan hilirisasi dan sebagainya untuk kita dapat nilai tambah dari semua resources kita, nilai tambah ini untuk memperbaiki pendidikan dan kesehatan kita," ungkap Prabowo dilansir dari CNN Indonesia.

"Masalahnya adalah kita harus berjuang keras untuk menghentikan kebocoran-kebocoran itu," lanjut dia.***