Eks Deputi Staf Presiden Sebut Waspada Oknum Aparat di Pilpres 2024

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, seorang mantan Deputi Kepala Staf Presiden memberikan sebuah pandangan kritis terkait dengan situasi politik menjelang Pilpres 2024.

Dalam sebuah wawancaranya di kanal YouTube Denny Siregar, Yanuar Nugroho yang telah melayani dua presiden dan empat kepala staf, dia membagikan pengalaman konkretnya.

Baca juga : Resiko Kabinet Koalisi Gemoy, Imbas Politik Dagang Sapi

"Saya kira, visi misi perlu didiskon 70%. Visi misi, ketika disampaikan kepada pemilih, sebagian besar merupakan strategi pemenangan," ungkapnya.

Dia menilai, penting untuk melihat rekam jejak dan karakter calon sebelum fokus pada visi misi, karena itu bagian dari strategi pemenangan.

Baca juga : Sudah Terpilih Jadi Presiden, Mengapa Prabowo Harus Mundur?

Selanjutnya, dia juga menyoroti bahwa janji politik harus diterjemahkan dalam rencana pembangunan dengan kemampuan teknokratis.

"Bagaimana kita memilih pemimpin? Pertama, lihat orangnya, kedua lihat rekam jejaknya, dan baru setelah itu lihat visi misinya," tegasnya.

Baca juga : Ketika Prabowo Disebut Tak Happy bila Anies Maju Pilkada

Dalam konteks politik saat ini, terutama menjelang Pilpres, dia memberikan peringatan terhadap oknum aparat yang semena-mena.

"Pemilihan harus lebih dari sekadar visi misi. Melihat siapa orangnya dan rekam jejaknya krusial," tambahnya.

Sebagai informasi sebelumnya, wawancara ini mencerminkan kekhawatiran akan keberlanjutan demokrasi dan pemilu yang sehat.

Dengan mengedepankan kritikalitas dan melibatkan masyarakat sipil, harapannya adalah menjaga integritas proses politik.