Vladimir Putin: Mereka yang Bakar Al Quran Harus Dihukum!

Jakarta, law-justice.co - Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti bersalah membakar Al Quran harus menjalani hukuman, terutama di wilayah Federasi Rusia yang mayoritas penduduknya Muslim.

Hal itu diucapkan Putin saat bertemu dengan tokoh-tokoh militer, penulis, hingga jurnalis pro-militer Rusia yang memiliki saluran Telegram.

Baca juga : Perkawinan Sesama Jenis di Halmahera Selatan, Kemenag Desak Dibatalkan

"Mereka (yang membakar Al Quran) akan menjalani hukum seperti yang disebutkan Kementerian Kehakiman, di tempat-tempat insiden perampasan kebebasan terjadi, di salah satu wilayah Rusia dengan populasi mayoritas Muslim," kata Putin seperti dikutip kantor berita Rusia TASS pada Senin (19/6).

Pernyataan Putin itu muncul setelah warga Kota Volgograd, Nikita Zhuravel, ditahan pada Mei lalu setelah diduga membakar mushaf Al Quran di depan sebuah masjid di Chechnya.

Baca juga : Terpidana Kasus Vina di Cirebon Mengaku Jadi Korban Salah Tangkap

Chechnya merupakan wilayah di barat daya Rusia yang memiliki penduduk mayoritas Muslim.

Seperti melansir cnnindonesia.com, aksi Zhuravel itu terekam video yang sempat viral dan membuat murka warga Rusia, khususnya di Chechnya. RIbuan orang bahkan dilaporkan sempat berdemo memprotes aksi Zhuravel tersebut.

Baca juga : World Water Forum ke-10, Sejumlah Pemimpin Negara Tiba di Bali

Sejak itu, Zhuravel dibawa ke pusat penahanan di Grozny, ibu kota Chechnya.

Awal tahun ini, Rusia juga mengecam pembakaran salinan Al Quran di ibu kota Swedia, Stockholm, dan Denmark oleh politikus ekstrem kanan Rasmum Paludan.