Pertamina Tegaskan Tak Akan Segera Relokasi Depo Plumpang

Jakarta, law-justice.co - PT Pertamina berencana membuat buffer zone atau zona penyangga di kawasan Depo Plumpang, Jakarta Utara. Hal ini buntut insiden terbakarnya depo tersebut pada 3 Maret lalu. Wacana ini bergulir seiring dengan wacana relokasi Depo Plumpang ke lahan reklamasi milik PT Pelindo di Kalibaru, Jakarta Utara.

"Kami nggak bisa langsung pindahan begitu saja. Jadi, sekarang yang urgent adalah buffer zone," kata VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso kepada wartawan di Jakata, dikutip Jumat (31/3/2023)

Baca juga : Anak Usaha Pertamina Buka Lowongan Kerja untuk S1 Semua Jurusan

Fadjar menjelaskan relokasi Depo Plumpang ke Kalibaru membutuhkan waktu panjang. Sementara, kata dia, Depo Plumpang menampung 15 persen stok BBM nasional dan menyuplai ke 19 kabupaten/kota di wilayah Jabodetabek. "Kalau itu berhenti sebentar saja, bisa kebayang akan seperti apa," ucap dia.

Sehingga pembuatan buffer zone sebagai win-win solution. Setidaknya, sembari menunggu kesiapan untuk relokasi. "Toh, lahan untuk relokasi baru siap akhir 2024 nanti."

Baca juga : Tahun Ini Pertamina Hapus Pertalite, Luhut Bocorkan Penggantinya

Sedangkan proses pembangunan, lanjut Fadjar, butuh waktu tiga sampai empat tahun. Artinya, kemungkinan tercepat relokasi dilaksanakan pada 2027.

Mengenai hal ini, Fadjar mengatakan Pertamina telah melakukan rapat koordinasi bersama stakeholder terkait, baik kementerian/lembaga maupun dengan Pemprov DKI Jakarta dan Pemkot Jakarta Utara. Pihaknya juga berupaya berkomunikasi kepada warga di kawasan Depo Plumpang.

Baca juga : Lowongan Kerja di Pertamina, Simak Syarat dan Posisi yang Dibuka

"Supaya satu suara bahwa buffer zone penting diimplementasikan," kata Fadjar. "Pindah, iya, betul. Tapi itu rencana jangka panjang."

Rencananya buffer zone akan dibangun di radius 50 hingga 52 meter. Dengan radius tersebut, setidaknya ada 700 kepala keluarga (KK) yang terdampak.

"Semakin jauh, semakin banyak lagi. Jadi, yang terpenting sekarang standar minimal dulu," kata Fadjar ketika disinggung soal standar internasional pembangunan buffer zone.

Insiden terbakarnya Depo Plumpang Pertamina terjadi pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Api menyambar ke permukiman warga hingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa maupun korban luka. Setidaknya, ada 33 warga yang meregang nyawa akibat insiden tersebut.