Tembak Jatuh Balon Mata-mata China, AS Tutup Tiga Bandara

[INTRO]

Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat (AS) menutup akses keberangkatan dan kedatangan di tiga bandara sebagai tindak lanjut dari kontroversi kemunculan balon mata-mata China.

Dalam pemberitahuannya pada Sabtu (4/2), FAA menyebut penutupan bandara dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan nasional.

Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi jet tempur F-22 menjatuhkan balon di atas perairan teritorial AS.

Baca juga : Update Banjir Bandang Sumbar: Korban Meninggal Bertambah Jadi 44 Orang

Jet tempur F-22 menembak jatuh balon di ketinggian tinggi dengan satu rudal AIM-9X Sidewinder, dan jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS pada pukul 14.39 waktu setempat.

Pejabat pertahanan mengatakan puing-puing itu mendarat di perairan setinggi 47 kaki, lebih dangkal dari yang mereka perkirakan di dekat Pantai Myrtle, Carolina Selatan.

Baca juga : Banjir Kepung 16 Desa di Konawe Utara, 3.041 Warga Terdampak

Militer sekarang berusaha mengumpulkan puing-puing yang tersebar sejauh tujuh mil. Dua kapal angkatan laut, termasuk satu dengan derek berat untuk pengumpulan.

Dimuat BBC, rekaman di jaringan televisi AS menunjukkan balon jatuh ke laut setelah ledakan kecil.

Baca juga : Polisi Dalami Keterangan Bus Maut Subang Sempat Diperbaiki Montir

Dalam sebuah pernyataan beberapa jam kemudian, Kementerian Luar Negeri China menyayangkan langkah tersebut.

"Pihak China telah berulang kali memberitahu pihak AS setelah verifikasi bahwa pesawat itu untuk penggunaan sipil dan memasuki AS karena force majeure, itu benar-benar kecelakaan," kata Kemlu China.

Penemuan balon yang diyakini sebagai balon mata-mata itu memicu krisis diplomatik antara AS dan China. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken segera membatalkan perjalanan akhir pekan ini ke China karena penemuan balon tersebut.

Pihak berwenang China membantah itu adalah pesawat mata-mata, dan sebaliknya mengatakan itu adalah kapal cuaca yang tersesat.