PPATK Blokir Rekening Bos Robot Trading Net89

Jakarta, law-justice.co - Kepala Humas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) M Natsir Kongah mengatakan, PPATK telah memblokir rekening pendiri robot trading Net89 Reza Paten.

"Benar sudah diblokir rekening yang terindikasi dengan dugaan kejahatan tersebut," kata Natsir, Sabtu (5/11/2022), dikutip dari Kompas.

Baca juga : Kasus Robot Trading Net89, Polri Tetapkan Bos PT SMI Jadi Tersangka

Kebijakan itu diambil PPATK karena terkait kasus dugaan investasi bodong dengan modus robot trading Net89. Tak hanya rekening Reza Paten, PPAT juga bakal memblokir rekening lain yang terkait investasi bodong itu.

"Saat ini masih dalam proses," ujar Natsir.

Baca juga : Salah Satu Tersangka Kasus Robot Trading Net89 Meninggal Dunia

Sebelumnya, 230 korban Net89 telah melaporkan kasus itu ke Bareskrim Polri pada 26 Oktober 2022. Total ada 134 pelaku yang dilaporkan.

"Dari proses ini ada 134 para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana ini, lima orang yang diduga figur publik. Kemudian, ada tujuh orang founder-nya, ada lima orang CEO-nya," kata kuasa hukum korban M Zainul Arifin di Lobi Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, pada 26 Oktober lalu.

Baca juga : Mario Teguh Akhirnya Datangi Bareskrim soal Kasus Robot Trading Net89

"Kemudian, ada 37 orang terkait leader-nya, 51 orang terkait dengan exchanger, jadi total ada 134 orang," lanjutnya.

Ia mengatakan, dalam kasus itu para korban merugi hingga Rp28 miliar. Lebih lanjut ia menjelaskan, Atta Halilintar dan Taqy Malik diduga menerima hasil kejahatan dari Reza Paten dalam kegiatan lelang bandana milik Atta.

"Kalau Atta Halilintar diduga lelang bandana ya Rp 2,2 M dari foundernya Net 89 Reza Paten. Kemudian, Taqy Maliq dia menerima dari lelang sepeda Brompton Rp 700 juta diduga TPPU Pasal 5," ujar Zainul.

Zainul juga menyebut, motivator Mario Teguh diduga berperan sebagai leader atau endorse sekaligus Founder Billions Group Net89. Mario Teguh juga diduga mempromosikan serta mempengaruhi orang lain menjadi member Net89.

Sementara itu, Kevin Aprilio dan Adri Prakarsa juga diduga ikut mempromosikan Net89 melalui media elektronik dan zoom meeting.