Geram DPR Rayakan Ultah Puan Maharani, Formappi: Mengolok-olok Rakyat!

Jakarta, law-justice.co - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mengkritik keras soal perayaan ulang tahun Ketua DPR RI, Puan Maharani usai Rapat Paripurna saat demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tengah berlangsung di depan Gedung DPR, Selasa (6/9).

Peneliti Formappi, Lucius Karus menyatakan bahwa para anggota dan jajaran pimpinan DPR itu seperti sedang mengolok-olok rakyat.

Baca juga : Judi Online Masih Merajalela, Pemerintah Mesti Lebih Serius

Menurutnya, tingkah laku para anggota dewan itu sangat memalukan.

"Perayaan hari ulang tahun Puan di Paripurna di saat warga ingin bertemu mereka, seolah-olah mengolok-olok rakyat yang menyampaikan aspirasi di gerbang DPR. Ironis yang memalukan itu sesungguhnya," kata Lucius.

Baca juga : Bank BTN Usul KPR Subsidi Buat Orang Bergaji Rp 8 Juta-Rp 15 Juta

Lucius membandingkan kondisi anggota DPR yang berada di ruangan nyaman dengan para buruh dan mahasiswa yang harus berpanas-panas memperjuangkan harga BBM. Menurutnya, fenomena ini justru menjadi cerminan dari komitmen para anggota DPR.

"Jangankan berkomitmen memperjuangkan aspirasi, sekedar menghargai kehadiran rakyat dengan menemui mereka saja tak bisa diperlihatkan DPR," kata Lucius.

Baca juga : Hamas Siapkan Jebakan Jika Israel Menyerang Rafah

Lebih jauh, ia mengkritik Puan sebagai Ketua DPR yang gagal menjadi juru bicara dengan pihak luar, salah satunya rakyat. Alih-alih menemui para demonstran, Lucius menyebut Puan justru seperti lupa diri dengan kegembiraannya menyambut ucapan selamat anggota di Paripurna.

"Saking lupa diri, Paripurna yang merupakan forum resmi DPR dalam membicarakan kebijakan negara dan rakyat juga diremehkan ketika justru dipakai sebagai ajang hura-hura merayakan ULang Tahun," ujarnya.

Lucius pun menilai tindakan perayaan itu sebagai bentuk penghinaan terhadap Paripurna yang merupakan panggung tertinggi untuk memperjuangkan nasib rakyat. Ia menilai tak semestinya Puan menjadikan panggung ini untuk urusan pribadi.

Padahal, menurut Lucius, anggota DPR bisa merespons keresahan publik secara langsung saat Rapat Paripurna. Namun, anggota DPR justru memilih mengabaikan massa rakyat untuk merayakan HUT Ketua DPR.

"DPR sedang membuka topeng sesungguhnya. Istilah wakil rakyat itu hanya kedok karena bahkan ketika rakyat yang diwakili itu datang, DPR justru cuek. Lalu pantas kah gelar wakil rakyat tetap dipandang?" ujar Lucius.

Ketua DPR Puan Maharani mendapatkan kejutan ulang tahun di tengah rapat paripurna, Selasa (6/9). Seluruh anggota DPR menyanyikan lagu `Selamat Ulang Tahun` karangan Jamrud dan bertepuk tangan.

Sementara, pada saat bersamaan, ribuan buruh dan mahasiswa menggelar demo menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di depan Gedung DPR.

Massa buruh di depan kompleks parlemen mempertanyakan sikap Ketua DPR Puan Maharani terkait keputusan pemerintah yang telah menaikkan harga BBM.

Mereka menyinggung sikap Puan yang sempat menolak kenaikan BBM di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut mereka, sikap Puan kala itu seolah-olah berpihak kepada rakyat.

"Dia enggak ada tanggapan keberpihakannya terhadap rakyat, hari ini kita cari, hari ini kita pengen minta statement-nya, apa statement-nya dia terhadap kenaikan BBM ini kepada rakyat, apakah akan nangis-nangis lagi atau gimana," ucap orator aksi.