Kasih Gaji Besar, Liverpool Lebih Sayang Pada Salah Daripada Mane

[INTRO]

Liverpool membiarkan Sadio Mane pergi lalu mengikat Mohamed Salah dengan kontrak baru bernilai fantastis. Menurut laporan yang beredar, kontrak Salah ini bisa jadi salah satu alasan Mane hengkang.

Melepas Mane tentu bukan keputusan mudah bagi Liverpool. Bagaimanapun, selama enam tahun di Anfield Mane sudah membuktikan diri sebagai salah satu pemain terpenting di Anfield.

Baca juga : Update Liga Inggris: Chelsea Hajar West Ham-Liverpool Tekuk Tottenham

Musim panas ini Mane memilih pergi, kabarnya ingin mencoba tantangan baru. Di antara sejumlah klub, dia memilih melanjutkan karier bersama Bayern Munchen.

Di sisi lain, mengutip Football Insider, Salah resmi menjadi pemain dengan gaji tertinggi dalam sejarah Liverpool ketika meneken kontrak baru kemarin. Dia menerima gaji 400.000 pounds per pekan selama tiga tahun.

Baca juga : Lawan Liverpool Pekan Ini, Tentukan Nasib Juara Liga Inggris

Kasus Salah dan Mane ini juga mencuri perhatian Alan Hutton, analis Premier League. Menurutnya, tentu tidak bisa mengabaikan fakta bahwa Liverpool memberikan kontrak fantastis pada Salah ketika membiarkan Mane pergi.

Muncul dugaan bahwa Mane sebenarnya menuntut nilai gaji yang setara dengan Salah. Liverpool tidak mau mengabulkan permintaan itu dan membiarkan Mane pergi.

Baca juga : Update Klasemen Liga Inggris usai Man City Ditahan Arsenal di Etihad

"Tentu bakal ada satu atau dua orang di ruang ganti yang berpikir demikian. Jika Anda mengamati bakat potensi para penyerang mereka, pemain-pemain seperti itu mungkin bicara kepada klub," ujar Hutton di Football INsider.

"Pemain seperti Mane, saya tahu dia sudah pergi, tapi mungkin mengetahui gaji rekannya sebesar itu bisa jadi halangan: `Saya bekerja sama baiknya dengan Salah jadi mengapa saya tidak digaji sama.

Hutton mengakui bahwa secara umum gaji fantastis untuk pemain-pemain terentu tidak jadi masalah. Biasanya si pemain memang kerap jadi penentu kemenangan tim dan layak diberi apresiasi lebih. Namun, pasti ada satu atau dua pemain yang terganggu.

"Ada banyak pemain di luar sana yang mendapatkan banyak uang dan saya hanya melihat bahwa mereka pantas mendapatkannya. Mereka adalah match winners, mereka mencetak banyak gol," lanjut Hutton.

"Begitulah cara pandang saya. Sebagian besar orang pun begitu. Namun, pasti ada satu atau dua orang yang merasa tidak puas," tandasnya.