Cemas Gelombang Omicron, Epidemiolog UI: Ada yang Memetik Keuntungan!

Jakarta, law-justice.co - Tingginya Gelombang kasus positif Covid-19 di Indonesia yang belakangan bertambah secara signifikan menimbulkan kekhawatiran dari kalangan pakar kesehatan atau epidemiolog.

Meski begitu, menurut Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, kekhawatiran ini bukan dari segi klinis.

Baca juga : Begini Gejala COVID-19 Varian JN.1 yang Lagi Naik di Indonesia

Dia menilai lonjakan kasus akibat sebaran varian Omicron mengakibatkan banyak orang kaya yang berbondong-bondong melakukan testing.

"Lonjakan kecemasan terhadap Omicron mendorong orang-orang yang berduit, rela antre ke layanan tes Covid-19," ujar Pandu melalui akun Twitternya, Sabtu (29/1).

Baca juga : Varian Baru COVID-19 Muncul Lagi, Jadi Pemicu Kenaikan Kasus di Eropa

Tak cuma melakukan testing, Pandu menemukan masyarakat kalangan atas yang hasil tesnya positif Covid-19 juga meminta agar dirawat inap di rumah sakit.

"Bahkan bila hasilnya positif, walaupun tanpa gejala atau ringan, minta dirawat di RS dengan membayar sendiri," katanya.

Baca juga : Ayo Disiplin Masker Lagi, 2.647 Kasus dan 25 Orang Meninggal Hari ini

Maka dari itu, dia menyimpulkan bahwa kekhawatiran atas sebaran varian Omicron, sesungguhnya bukan berada pada segi klinis, akan tetapi dari segi lain.

"Ternyata yang terjadi gelombang kecemasan Omicron, ada yang memetik keuntungan," demikian Pandu.