Jusuf Kalla Ungkap Penyebab Konflik Besar di Indonesia

Jakarta, law-justice.co - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan penyebab konflik besar di Indonesia. Menurut dia, dari 15 konflik besar yang pernah terjadi di Indonesia yang menelan ribuan nyawa, 11 di antaranya disebabkan oleh ketidakadilan.

Hal itu disampaikan JK saat menjadi narasumber dalam diskusi Twitter Spaces Forum Ekonomi Politik Didik J Rachbini bertajuk "Cak Nur, Pancasila dan Indonesia yang Adil", Jumat (14/1).

Baca juga : Dorong Prabowo Atasi Konflik di Papua, JK: Mereka Merasa Dirampok

"Dari pengalaman kita berbangsa selama 77 tahun, kita memahami bahwa setidak-tidaknya ada 15 konflik besar melanda negeri ini yang menyebabkan munculnya korban seribu orang di atasnya. Dari 15 konflik itu, 11 karena ketidakadilan, yakni ketidakadilan sosial, politik, dan ekonomi," papar Jusuf Kalla (JK).

Salah satu contoh dari 11 konflik besar akibat ketidakadilan itu adalah konflik di Aceh. Menurut JK, konflik di Aceh terjadi karena munculnya rasa ketidakadilan ekonomi di dalam masyarakat.

Baca juga : Respons JK soal Isu Anies Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta Usai Pilpres

"Aceh sebagai salah satu wilayah dengan sumber daya alam yang berlimpah, namun kekayaan itu belum bisa memberikan kemakmuran ekonomi secara merata kepada masyarakatnya," ucap JK.

Oleh karena itu, dirinya menilai persoalan ketidakadilan di Tanah Air perlu segera dituntaskan.

Baca juga : Jusuf Kalla: Semua Pihak Terima Hasil Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Terkait keadilan, JK menuturkan, di dalam Pancasila sebagai dasar negara Indonesia, kata adil dimuat dalam dua sila. Yaitu sila kedua dan kelima yang berbunyi "Kemanusiaan yang adil dan beradab" serta "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."

Dengan begitu, lanjut JK, dua sila itu memberikan nuansa bahwa keadilan adalah upaya yang harus diperjuangkan oleh segenap bangsa Indonesia untuk mencapai kemajuan.

"Meskipun adil dan maju itu tidak mudah untuk diwujudkan, tetapi harus dilakukan. Bidang ekonomi dan sosial bisa meningkatkan kemakmuran sehingga mewujudkan keadilan," tutup Jusuf Kalla.