Warga Irak Marah Pejabat Korupsi, Para Gubernur Undur Diri

law-justice.co - Ramai-ramai warga Irak menggelar aksi protes karena banyaknya kasus korupsi di negara itu. Tidak hanya korupsi, banyaknya pengangguran dan hancurnya pelayanan publik juga jadi alasan warga menggelar unjuk rasa.


Diketahui, akhir-akhir ini, demonstrasi sporadis kerap terjadi di Najaf dan daerah tetangganya, Provinsi Diwaniya dan Nasiriyah. Para demonstran mengritik kondisi hidup dan lapangan kerja untuk kaum muda yang lulus pendidikan.

Baca juga : Hari Buruh 1 Mei, Tuntutan Aksi: Tolak Upah Murah, Cabut UU Ciptaker

Demonstran turun ke jalan meluapkan kemarahannya terhadap korupsi, pengangguran, dan hancurnya pelayanan publik. Ada ratusan orang yang berprotes sambil melakukan aksi kekerasan.

Perdana Menteri Mustafa al-Kadhemi juga sudah menggelar pertemuan untuk membahas persoalan ini. Dia menginstruksikan agar aparat tidak menggunakan kekerasan atau tembakan terhadap para demonstran.

Baca juga : Massa Pedemo di Patung Kuda Bakar Ban dan Poster Gambar 9 Hakim MK

Para Gubernur Mundur


Akibat aksi unjuk rasa warga itu, Gubernur di Irak ini langsung mundur setelah didemo oleh warganya terkait perkara korupsi dan kehidupan masyarakat. Bahkan jumlah gubernur yang mundur lebih dari satu orang.

Baca juga : Koalisi Sipil Klaim 100 Orang Ditangkap saat Demo di DPR & KPU

Dilansir AFP, Sabtu (25/12/2021), Gubernur Provinsi Najaf bernama Louai al-Yasseri mundur sehari setelah Gubernur Provinsi Nasiriyah juga mundur dari jabatannya. Para pemrotes melakukan aksi yang juga berujung kekerasan.

Gubernur Najaf, Yasseri, mengumumkan lewat jumpa pers bahwa dia meninggalkan jabatannya saat dia berada di kota suci kaum Syiah. Demikian disampaikan Agensi Berita Irak.

Pemimpin terkemuka Syiah Irak, Moqtada Sadr, sudah melancarkan kritik keras sebelumnya. Moqtada sendiri adalah seorang `kingmaker` setelah pemilu legislatif Oktober. Dia mengunjungi Najaf pada Rabu (22/12) setelah dia menerima laporan soal korupsi.

"Kami akan bekerja untuk membubarkan pemerintahan gubernur Najaf dan menggantinya secara legal," kata Moqtada Sadr.

Jumat sore, Sadr menerima pengunduran diri gubernur itu. Dia menilai langkah itu sudah tepat.

Selanjutnya, ada Gubernur Nasiriyah bernama Ahmed Ghani Khafaji yang mengumumkan pengunduran dirinya setelah menghadapi serangkaian demo. Dalam demo itu, tiga orang tewas tertembak.