Ke Kota Suci Najaf, Paus Fransiskus Bertemu Ayatollah Ali Sistani

law-justice.co - Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus akhirnya bertemu dengan ulama terkemuka Syiah Ayatollah Ali Sistani.


Kedua pemimpin senior itu bertemu di Najaf, Irak, pada Sabtu (6/3/2021). Najaf merupakan kota suci bagi pemeluk Syiah.

Baca juga : Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade


Saat mendarat di bandara Najaf, rombongan Vatikan disambut oleh berbagai spanduk selamat datang. Salah satunya bertuliskan pepatah kerabat Nabi Muhammad, Ali, yang dimakamkan di Najaf. "Manusia terdiri dari dua jenis, saudara seiman dan setara dalam kemanusiaan," tulis spanduk yang mengutip pepatah Ali.

"Kami bangga apa yang terwakili dari kunjungan ini dan kami berterima kasih atas semua yang mewujudkan ini," ujar al-Ulum.

Baca juga : Timnas U23 Indonesia Menelan Pil Pahit 1-2 Melawan Irak


Sementara itu, salah seorang perwakilan Vatikan Kardinal Miguel Angle Ayuso menegaskan, pertemuan antara Paus Fransiskus dan Ayatollah Sistani adalah inti dari kunjungan di Irak. Sebab, Paus ingin mempromosikan dialog antar umat beragama. "Ali Sistani adalah pemimpin agama yang punya otoritas moral tinggi," ucap Ayuso.


Sistani (90) telah lama dikenal sebagai pemimpin umat Syiah dunia. Kurang lebih ada 200 juta pengikut Sistani saat ini.

Baca juga : Gawang Ernando Kebobolan, Indonesia dan Irak Imbang


Sistani memulai pendidikan keagamaan sejak usai lima tahun. Dia mendapat gelar Ayatollah pada era 1990an.


Selain sebagai pemimpin agama, Sistani kerap muncul dengan gagasan politiknya di Irak. Akibatnya pada era Saddam Hussein Sistani sempat dijatuhi hukuman tahanan rumah.

Saat AS menginvasi Irak, Sistani muncul sebagai salah satu pendukung langkah tersebut.


Pada 2019 lalu, Sistani mendukung demo besar di Irak menuntut perbaikan sistem layanan masyarakat, dan menolak intervensi asing dalam urusan domestik Irak.