Senang Suu Kyi Ditangkap, Muslim Rohingya: Dia Penyebab Kami Menderita

Jakarta, law-justice.co - Warga Muslim Rohingya yang meninggalkan Myanmar ke Bangladesh setelah penindakan brutal oleh militer tiga tahun lalu, menyambut gembira penangkapan Aung San Suu Kyi pada Senin (1/2).

Berita mengenai penangkapan Suu Kyi itu tersebar dengan cepat di kamp-kamp pengungsi yang penuh sesak di Bangladesh, di mana sekitar sejuta pengungsi Rohingya tinggal.

Baca juga : Myanmar Dilanda Gelombang Panas 48,2 Derajat Celsius

"Dia penyebab semua penderitaan kami. Kenapa kami tidak merayakannya?," kata tokoh masyarakat Farid Ullah seperti melansir kantor berita AFP dari Kutupalong -- kamp pengungsi terbesar di dunia.

Pihak berwenang Bangladesh mengatakan mereka memonitor perbatasan sepanjang 270 kilometer untuk mengantisipasi kemungkinan arus baru kedatangan pengungsi Rohingya.

Baca juga : Deretan Jenderal Myanmar Dihukum Mati usai Menyerah dari Pemberontak

Sementara itu, Bangladesh mengeluarkan pernyataan, menyerukan agar "proses demokrasi" ditegakkan di Myanmar

Diketahui, sekitar 740.000 orang Rohingya melakukan perjalanan dari negara bagian Rakhine ke Bangladesh setelah operasi militer pada Agustus 2017. Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melihat hal ini bisa jadi merupakan genosida.

Baca juga : Kereta di Bangladesh Dibakar Massa Jelang Pemilu, 4 Orang Tewas

Suu Kyi merupakan pemimpin de facto ketika itu dan membela militer Myanmar dalam Mahkamah Kriminal Internasional pada 2019. Sidang itu menuduh pemerintah melakukan kekejian terhadap warga Rohingya, termasuk perkosaan dan pembunuhan.