COVID-19 sepertinya punya efek jangka panjang terehadap kondisi kesehatan korbannya. Tidak seperti penyakit lainnya, COVID-19 mengubah cara kita memandang hidup dan mengubah cara hidup kita.
Kabar buruk soal COVID-19 kembali muncul. Pasalnya, serangan penyakit yang disebabkan oleh virus Corona ini semakin berbahaya dari sebelumnya.
Sejumlah gejala COVID-19 sudah dirasakan oleh para pasien. Meski ada yang merasakan ringan, tetapi ternyata ada beberapa gejala yang berakibat fatal.
Berbagai studi soal berapa lama virus Corona bertahan di sebuah benda terus muncul. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa virus yang menyebabkan COVID-19 itu ternyata bertahan lebih lama di bahan yang terbat dari kaca dan plastik. Studi baru itu dilakukan oleh Institut Teknologi India - Bombay.
Sepuluh negara itu terdiri dari Arab Saudi sebanyak 345 WNI, Uni Emirat Arab sebanyak 9 WNA dan 245 WNI, Turki sebanyak 3 WNA dan 102 WNI, Malaysia sebanyak 6 WNA dan 73 WNI, dan Qatar sebanyak 12 WNA dan 57 WNI.
Perkembangan kasus COVID-19 di India membuat para ilmuwan bingung. Pasalnya, kasus barunya mengalami penurunan secara drastis. Terkait hal itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO lantas memuji India atas upayanya menahan penyebaran virus Corona di negaranya. Berdasarkan laporan WHO, India mampu menekan penambahan kasus sehingga jumlah kasus aktif di India turun drastis selama 3-4 bulan terakhir.
Positivity rate atau rasio kasus positif kasus virus corona (Covid-19) harian di Indonesia mencapai rekor tertinggi 40,1 persen pada hari kemarin, Kamis (18/2).
Varian COVID-19 Inggris sudah mulai terdeteksi di Asia, dan bahkan sudah ada empat orang yang terpapar. Kabar ini muncul pada saat jumlah kasus COVID-19 di India telah mencapai titik terendah.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia belum juga selesai. Dan menurut pendiri Microsoft Bill Gates, varian Virus Corona lebih banyak bermutasi dan muncul di seluruh dunia. Oleh sebab itu, ia mengingatkan vaksinasi harus lebih dari dua dosis untuk bisa menghentikan pandemi tersebut.
Reaksi dan efek samping yang dirasakan setiap orang berbeda terhadap suntikan vaksin COVID-19. Ada yang merasakan efek samping, namun ada juga yang tak merasakannya.