Kementerian Kesehatan dengan cepat memutuskan untuk menghentikan sementara distribusi dan penggunaan vaksin AstraZeneca Batch atau kumpulan produksi CTMAV547 berjumlah 448.480 dosis untuk keperluan pengujian toksisitas dan sterilitas yang kini dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Beberapa vaksin COVID-19, termasuk AstraZeneca dan Johnson & Johnson, telah menyebabkan sejumlah efek samping yang mematikan, salah satunya adalah pembekuan darah.
Norwegia tidak akan memakai vaksin AstraZeneca. Langkah tersebut karena potensi efek samping yang muncul akibat pemakaian vaksin AstraZeneca.
Menahan tangis, ibunda Trio Fauqi Virdaus, Zakiah bercerita 24 jam krusial putranya. Trio meninggal dunia setelah sehari divaksinasi Covid-19 merk AstraZeneca.
Sebanyak 168 orang menderita pembekuan darah langka setelah menerima suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Inggris. Sementara, 32 orang dilaporkan meninggal dunia akibat pembekuan darah ini.
Seorang Komandan Kompi Brimob di Maluku berinisial Iptu LT meninggal dunia karena COVID-19, Minggu (4/4). Dia sempat mengikuti vaksinasi AstraZeneca dosis pertama pada Selasa (30/3).
Regulator Inggris, MHRA (Medicines and Healthcare products Regulatory Agency), telah mengidentifikasi 30 kasus pembekuan darah langka setelah penyuntikan vaksin AstraZeneca, pada Kamis (1/4/2021) waktu setempat.
Negara bagian Berlin di Jerman lagi-lagi menangguhkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca bagi warga yang berusia di bawah 60 tahun lantaran adanya sejumlah laporan kasus pembekuan darah.
Pemerintah sudah mengizinkan penggunaan vaksin AstraZeneca untuk melawan virus Corona dalam kondisi darurat. Bahkan, ada beberapa daerah sudah menggunakan vaksin tersebut. Lantas, penggunaan vaksin tersebut memiliki efek samping. Ada beberapa efek samping yang umum terjadi di Indonesia menurut Komnas KIPI.
“Dihentikan sementara sambil menunggu penjelasan dan pernyataan resmi,” tuturnya.