"Masalahnya republik ini bukan punya dia. Jadi mohon tahu diri," tukasnya.
Selain itu, sambung Novel, pihak yang turut dibawa saat penangkapan merupakan orang yang diperlukan keterangannya sebagai saksi untuk menjelaskan peristiwa dugaan korupsi.
Ngabalin mengaku berada di lokasi ketika KPK mengamankan Edhy. Namun dia mengaku dirinya tidak masuk dalam daftar yang diamankan KPK.
“Sudahlah Kibulin, kau kalau tidak senang dengan Yahya Waloni tinggal tentukan di mana kita ketemu, kita baku pukul sampai mati. Artinya berkelahi secara fisik. Kita figth,” tegasnya.
"Tapi kan tentu saja ada konsekuensi ya, karena ada kasus hukum yang belum selesai nunggu beliau di Tanah Air," tutur dia.
"SUGI selamat datang di Hotel Prodeo. Mulutmu adalah harimau kau, tahukah kau wahai Sugi semua orang memberi apresiasi pada BARESKRIM POLRI kita," kata Ngabalin di akun Instagram resminya.
"Saya kira demonstrasi sah-sah saja, tapi tidak mengatakan asal gagal. Pertama, kalau ada kegagalan, di mana letak kegagalannya. Artinya tidak hanya kemudian mengatakan kegagalan, tunjukkan di mana," ujar Donny.
"Dr. Ali Mochtar Ngibulin bin Nyebelin, M.Si.Mp3 adalah seorang pembacot dan tukang ngibul serta penjilat politisi Indonesia," demikian bunyi profil tersebut.
"Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini," ujar Ngabalin.