"Kalau menolak (nama) tentu bisa-bisa saja. Tapi, kalau pemerintah menawarkan Turki untuk menominasi nama, lalu Turki sudah memberikan, kemudian kita tolak, tentu secara diplomatis ini tidak elok," ujarnya.
"Apakah ada barter terhadap penamaan Mustafa Kemal yang dikenal sekuler yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan budaya bangsa?" ujarnya.