Sejumlah tokoh agama dan Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman bersama dengan Forkopimda DKI Jakarta membacakan ikrar kebangsaaan untuk menolak kelompok intoleran. Pembacaan ikrar kebangsaan itu dipimpin oleh Habib Luthfi bin Yahya di Kodam Jaya, Jaktim.
Habib Rizieq Shihab berinisiatif untuk mendatangi Mapolda Metro Jaya demi menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus kerumunan massa di Petamburan, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. Namun, yang menariknya, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman hadir juga di sana. Ada kepentingan apa Dudung hadir?
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyatakan kesiapannya untuk membantu polisi dalam penyelesaian kasus penembakan terhadap enam pendukung Habib Rizieq Syihab. Hal itu disampaikannya saat hadir untuk mendukung Polda Metro Jaya.
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab belum menenuhi panggilan pertama untuk diperiksa terkait kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan saat acara Maulid Nabi dan pernikahan putrinya di Petamburan beberapa waktu lalu. Terkait hal itu, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abudrachman meminta Habib Rizieq agar mematuhi aturan dan ketentuan hukum yang berlaku.
Setelah namanya menjadi topik perbincangan usai memerintahkan pencopotan baliho Habib Rizieq Syihab, kini Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman kembali mengimbau masyarakat untuk tidak merasa benar sendiri. Hal itu terkait kerumunan massa yang akhir-akhir ini menjadi kalster baru perkembanan COVID-19.
Langkah Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman yang memerintahkan anak buahnya untuk mencopot baliho Habib Rizieq Syihab sempat diprotes bahkan dilawan oleh Ormas FPI. Namun, kini FPI mengaku siap membantu untuk mencopot baliho dari Imam Besarnya.
"Orang yang beragama itu belum tentu pancasilais tetapi orang yang pancasilais sudah pasti dia beragama," kata Dudung.
Di hadapan para Kiai, Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman akhirnya mengungkapkan alasan sebenanrnya terkait pencopotan baliho Habib Rizieq Syihab oleh anggota TNI. Selain kepada para kiai, hal itu juga disampaikannya dihadapan ulama dan tokoh masyarakat di Markas Kodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur.
ncaman Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman terhadap Ormas Front Pembela Islam (FPI) ramai diperbincangakan akhir-akhir ini. Hal lain yang menghebohkan adalah soal Pangdam Jaya yang memerintahkan anggota TNI untuk mencopot semua baliho Habib Rizieq yang tak lain adalah Imam Besar sekaligus pendiri FPI.
Panglima Komando Daerah Militer Jaya (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Dudung Abdurrachman mengatakan pihaknya tidak pernah menganggap Rizieq Shihab atau Front Pembela Islam (FPI) sebagai musuh.