Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) tindak pidana korupsi, di Kalsel pada Rabu malam (15/9/21). Dalam OTT kali ini, KPK mengamankan beberapa orang ke Gedung Merah Putih KPK di Jakarta untuk menjalani pemeriksaan.
"Total harta kekayaan Rp10.019.266.906," sebagaimana dikutip dari laporan tersebut.
Polemik TWK pegawai KPK belum selesai hingga saat ini. Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Penyelidikan KPK Harun Al Rasyid mengungkap fakta baru terakit tes wawasan kebangsaan (TWK).
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Djarot Saiful Hidayat membantah klaim Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat yang menyatakan diri adalah kader PDI-P.
"Benar, KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk. Siapa saja dan berapa uang yang diamankan kita sedang melakukan pemeriksaan," ujar Ghufron.
Rocky Gerung mengklaim semua bermula ketika KPK mulai dilemahkan. Oleh sebab itu menurutnya pihak istana bisa disalahkan.
Sejumlah karangan bunga untuk Nurdin Abdullah terpasang di depan Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan jalan Jendral Sudirman Makassar. Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nonaktif Nurdin Abdullah dikirimi karangan bunga bernarasi patah hati. Pengirim menuliskan kata-kata dukungan moral dan tidak terima atas OTT KPK terhadap Nurdin Abdullah.
Komisi Pemberantasan Korupsi mengaku menangkap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah terkait kasus dugaan korupsi. Nurdin ditangkap bersama dengan beberapa orang lainnya melalui operasi tangkap tangan (OTT).
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah terkait kasus korupsi. KPK lantas menjelaskan bagaimana proses penangkapan terhadap Nurdin terjadi.
"Terakhir beberapa waktu yang lalu kami juga mendapat informasi tentang adanya keberadaan dari tersangka HAR (Harun Masiku) ini disekitar Jakarta Selatan," ujar Ali Fikri.