Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meninggal dunia pada Rabu (16/6/2021). Dia meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat sekira pukul 10.30 WIB.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution seharusnya ditahan dan diproses ke pengadilan seperti Habib Rizieq Shihab, karena menyebabkan terjadinya kerumunan massa di Kesawan City Walk hingga membuat kota Medan menjadi zona merah Covid 19.
Neta memprediksi, para teroris ingin menunjukkan betapa lemahnya sistem keamanan Mabes Polri di era Kapolri Listyo Sigit Prabowo.
Koordinator IPW (Indonesia Police Watch) Neta S Pane mendesak Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Panca Putra Simanjuntak untuk segera melakukan gebrakan dan tindakan tegas, terutama di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Pasalnya, saat ini daerah tersebut dikuasai oleh para mafia.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk bertanggung jawab dengan mengundurkan diri jika muncul klaster baru Covid-19. Pasalnya, Kapolri memberikan izin terhadap penyelenggaraan Piala Menpora.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak oknum polisi yang diduga sebagai pelaku penembakan di kafe Cengkareng dihukum mati. Selain itu, IPW juga mendesak Kapolres Jakarta Barat untuk segera dicopot dari jabatannya.
Indonesia Police Watch (IPW) mengaku prihatin dengan penyerangan yang dilakukan massa di Polsek Sungai Pagu, Sumatera Barat. Di mana, penyerangan tersebut terjadi beberapa jam setelah Jenderal Listyo Sigit Prabowo dilantik sebagai Kapolri.
Setelah polisi menewaskan enam orang pendukung Hbaib Rizieq Syihab pada Senin (7/12/2020) dini hari tadi, Indonesia Police Watch (IPW) langsung mendesak Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk segera memecat Kapolri Idham Azis. Ketua Presidium IPW Neta S Pane lantas menyoroti kinerja Idham Azis dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza.
“Apakah karena sudah dua kali panggilan yang bersangkutan tidak mengindahkannya dan tidak memenuhi panggilan polisi atau ada hal lain,” ujar Neta.
Intelijen, polisi, dan Densus 88 serta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) diingatkan untuk lebih waspada menjelang akhir tahun. Hal itu disampaikan oleh Ketua Presidium IPW (Indonesia Police Watch) Neta S Pane karena meningkatnya aksi kerumunan massa dan meluasnya gerakan intoleransi sehingga berpeluang bagi kelompok radikal dan jaringan terorisme untuk beraksi.