Koordinator Front Anti Dominasi Asing, Mohammad Jumhur Hidayat meminta Pemerintahan Republik Indonesia (RI) untuk buka suara mengenai klaim sepihak negara Republik Rakyat China (RRC) dan menuntut dihentikannya pengeboran minyak dan gas di wilayah Laut Natuna Utara.
Kerugian NKRI ini akan bertambah besar jika cadangan migas Blok Natuna Timur (Blok NT, d/h: Natuna D-Alpha) dicaplok China. Di samping ingin mengamankan jalur sutra (ekonomi dan perdagangan), tampaknya China terus menarget penguasaan Blok NT.
Sebuah kapal riset berbendera China, Hai Yang Di Zhi 10 dilaporkan hingga saat ini masih beraktivitas di Laut Natuna Utara. Kapal itu telah berada di perairan Indonesia sejak akhir Agustus lalu.