Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri harus menolak wacana penundaan Pemilu yang disampaikan oleh para menteri Jokowi. Jika tidak, maka trah Bung Karno di PDI Perjuangan bakal terancam.
Fenomena ibu-ibu ramai mengantre beli minyak goreng membuat Megawati Soekarnoputri heran. Megawati yang menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu lantas berujar perlunya melakukan riset soal hal tersebut.
Cak Nun tiba pukul 17.40 WIB dengan menggunakan kemeja abu-abu dan celana putih. Setibanya di lokasi Cak Nun langsung memasuki tenda yang telah disiapkan untuk buka bersama.
Pernyataan Slamet tersebut merupakan respons atas pernyataan Megawati yang menyarankan ibu-ibu memasak tanpa menggunakan minyak goreng akibat kelangsungan stok beberapa waktu lalu.
“Saya ingin sharing, apa yang akan kalian lakukan kepala-kepala daerah? coba? Ketika di NTT banjir sampai saya panggil yang namanya Mbak Risma, ‘Kenapa kok kamu ngamuk-ngamuk?’,” tanya Mega ke Risma.
"Ini sudah level para ketua umum maka ibu perintahkan kepada kita para jajaran PDIP bahwa itu sudahlah soal itu di tangan ibu ketua umum dan sekjen. Jadi, yang lain kasarnya ndak usah komentar," katanya.
Pernyataannya mengenai kelangkaan minyak goreng membuat publik heboh karena nasihatnya untuk mengolah masakan menggunakan metode lain seperti merebus dan mengkukus. Sontak, netizen langsung ramai-ramai mengikuti saran Megawati tersebut.
Sekertaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan (Sekjen DPP PDIP), Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional Megawati Soekarnoputri tidak membahas soal penundaan Pemilu 2024.
Elektabilitas Puan Maharani yang tak stabil bahkan cenderung kalah dari Ganjar Pranowo harus jadi bahan pertimbangan Megawati Soekarnoputri untuk mengusungnya pada Pilpres 2024 mendatang. Hal itu harus dilakukan jika PDIP ingin menang.
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa apabila gerakan nasionalis seperti PDI Perjuangan dengan gerakan religius seperti ormas Nahdlatul Ulama (NU) terus berjalan beriringan, maka segala macam persoalan dan ancaman kebangsaan di Indonesia bisa diatasi dengan mudah.