“Mereka yang menyampaikan aspirasi dan kritis terhadap pemerintah, yang harusnya dilindungi, justru diperkarakan dan dipenjarakan,” terangnya.
"Pikiran diberantas, hak perdata orang diberantas, hak orang dihalangi, rekening orang yang merupakan sisa hidup sehari-hari diblokir, ngapain? untuk apa? gila itu," sambungnya.
“Dalam ajaran agama itu kan sesungguhnya mempercayai suatu ramalan itu kan tidak boleh, tidak dibenarkan. Dalam Islam itu tidak dibenarkan, masuk dalam kategori syirik," ujar Ali Ngabalin.
"Presiden siapa yang dibantu? Bukan presiden DKI Jakarta, tapi presiden kita semuanya, yaitu Pak Jokowi," imbuhnya.
Meski tengah menahan tangis, suara Serda Lily terdengar lantang memecah suasana di depan kantor Mapolres Pematangsiantar kala itu. Ia tak gentar untuk menyuarakan hak sang anak demi mendapatkan keadilan.
"Ini memang usaha yang tidak mudah, tetapi keadaannya tidak seburuk era orde baru. Saya kira ancaman dan gertakan terhadap masyarakat, suara kritis memang meningkat, tetapi kita jangan menyerah," katanya.
Hakim Tunggal pada PN Jakarta Selatan Akhmad Sahyuti menolak gugatan praperadilan yang diajukan oleh tersangka Habib Rizieq Shihab. Terkait hasil itu, Kabid Hukum Polda Metro Jaya Kombes Hengki langsung angkat bicara.
Kondisi Indonesia saat ini disebut sudah dalam bahaya. Hal itu disampaikan oleh Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin. Oleh karena itu, KAMI merasa perlu menyampaikan peringatan dini, dengan alasan telah terjadi kekacauan di hampir semua sektor kehidupan.
Salah satu Menteri di Kabinet Indonesia Maju disebut merasa jengkel dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal itu diungkapkan oleh media asing Nikkei Asia.