Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid mendorong agar investasi besar di Indonesia turut membawa kemajuan bagi para pelaku UMKM. Langkah ini penting, terutama untuk investasi yang masuk di berbagai daerah di Tanah Air.
"Bukan hanya pengusaha besar, tapi pengusaha menengah, pengusaha kecil pengusaha mikro, semua itu harus dihormati dengan hal yang sama, dan itu harus menjadi satu rumah, rumah itu di Kadin," ujarnya.
Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid didukung oleh Kadin daerah karena gagasannya sejalan dengan Presiden Joko Widodo. Hal itu terkait pentingnya peran Kadin untuk bisa ambil bagian menjadi mitra utama pemerintah guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.
Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid memuji kebijakan pemerintah yang berhasil mendorong pemulihan ekonomi nasional. Dia menilai, pemerintah sudah jeli dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang sudah menghancurkan perekonomian nasional.
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kalimantan Utara (Kaltara) siap mendukung Calon Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid. Pasalnya, Arsjad dinilai memiliki visi menjadikan Kadin sebagai organisasi inklusif dan kolaboratif untuk membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional yang tengah dilanda pandemi Covid-19 melalui empat pilar.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi karena dilanda pandemi Covid-19. Namun, menurut Calon Ketua Umum Kadin Indonesia (Kamar Dagang dan Industri) periode 2021-2026 Arsjad Rasjid, pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan positif.
Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk Arsjad Rasjid sudah resmi mendeklarasikan diirnya untuk menjadi calon ketua umum Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Indonesia untuk periode 2021-2026. Langkah Arsjad itu didukung oleh banyak tokoh senior, termasuk Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
"Kita ketahui bersama pengangguran sekarang sudah 7 juta dan diperkirakan akan menambah 5-6 juta akibat dari COVID-19 ini, sehingga total akan 13 juta," katanya.