Wali Kota Cimahi yang juga kader PDIP Ajay M Priatna ditangkap penyidik KPK terkait proyek pembangunan rumah sakit. Namun, sebelum ditangkap KPK, dia sempat mengatakan akan menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanana (KKP).
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menangkap dua orang kader PDIP di bulan November 2020. Lebih negeri lagi, hal itu dilakukan KPK selama tiga hari saja.
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menetapkan kader PDIP Andreu Misanta Pribadi sebagai tersangka bersama dengan Menteri KKP Edhy Prabowo dalam kasus dugaan suap terkait ekspor benur lobster. Meski begitu, PDIP mengaku baru tahu kalau kadernya itu ikut dalam kasus tersebut setelah dia menyerahkan diri ke KPK.
Kader PDIP Andreau Misanta Pribadi akhirnya menyerahkan diri ke KPK setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait ekspor benur yang juga menjerat Menteri KKP Edhy Prabowo. Selain dia, satu tersangka lainnya yang menyerahkan diri adalah Amiril Mukminin. Saat ini, keduanya masih diperiksa secara intensif oleh penyidik KPK.
Setelah Harun Masiku, kini KPK memburu satu lagi kader PDIP. Dia adalah Andreu Misanta Pirbadi yang terlibat dalam kasus dugaan suap ekspor benur atau benih lobster.
Aksi kader PDIP Dewi Tanjung yang mengirimkan karangan bunga untuk mendukung Habib Rizieq sembuh dari COVID-19 disebut oleh FPI sebagai langkah untuk mencari sensasi, FPI bahkan mneilai Dewi Tanjung sebagai sampah.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana Menilai Keberadaan Harun Yang Masih Belum Diketahui Tersebut Menunjukkan Bahwa Komjen Firli Bahuri Tak Mampu Memimpin KPK.
Cuitan Politikus PDIP, Dewi Tanjung soal pembongkaran poster Habib Rizieq Syihab langsung ditanggapi oleh Persausaraan Alumni (PA) 212. Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bakmumin menilai orang yang membenci ulama adalah seorang komunis.
"Saya sangat sedih kalau melihat dari kalangan PDI itu ada yang diambil oleh KPK, KPK itu saya yang buat, lho. Jangan lupa, lho. Kalau enggak percaya, lihat pembentukan KPK," katanya.
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai secara jujur mengatakan bahwa hanya ada 4 orang kader PDI Perjuangan yang dinilai bagus dan kompeten. Dari keempat nama yang disebutnya tak ada nama Presiden Joko Widodo (Jokowi).