10 hari setelah jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akhirnya berhasil mengidentifikasi jenazah mantan Ketua Umum PB HMI Mulyadi P Tamsir. Muyadi adalah salah satu korban dari pesawat yang jatuh di Kepualuan Seribu tersebut pada tanggal 9 Januari 2021.
Memasuki hari ke-10, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya (Purn) Bagus Puruhito memberikan keterangan pers di Dermaga JICT 2, Jakarta, Senin, 18 Januari 2021, terkait perkembangan dan perpanjangan operasi pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Lima jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 kembali berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri pada Jumat (15/1/2021) hari ini. Sebanyak 2 orang teridentifikasi melalui sidik jari dan catatan e-KTP, sedangkan 3 orang lainnya teridentifikasi melalui DNA keluarga.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengumumkan keterangan pers terkait proses identifikasi dan penyerahan jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat, 15 Januari 2021.
Keterangan pers yang diberikan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rusdi Hartono, Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Sriyanto, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif, dan Direktur Utama Jasa Raharja Budi Raharjo, terkait perkembangan proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2021.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Rusdi Hartono bersama Kepala Pusat Inafis Polri Brigjen Hudi Suryanto memberikan keterangan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin, 11 Januari 2021, terkait proses identifikasi penumpang Sriwijaya Air SJ-182.
Tim DVI Polri telah mengidentifikasi satu jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182. Korban yang telah teridentifikasi itu bernama Okky Bisma.
Para ilmuwan di China mengklaim mereka telah menemukan dua jenis utama virus corona baru yang dapat menyebabkan infeksi.Para peneliti dari Sekolah Ilmu Hayati Peking University dan Institut Pasteur Shanghai di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China, memperingatkan bahwa analisis mereka berdasarkan data yang terbatas.