Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana untuk menggelar aksi demo di depan Istana Negara pada tanggal 11 April 2022. Aksi tersebut untuk menolak wacana Presiden Jokowi 3 periode. Aksi tersebut belum berjalan, topik dalang di balik aksi tersebut sudah mulai bermunculan. Adalah nama Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gde Siriana Yusuf dituduh jadi dalangnya.
Wacana penundaan Pemilu 2024 makin panas setelah beberapa ketua umum partai politik ikut mendukungnya. Namun, ada pihak yang paling diuntungkan dengan penundaan Pemilu, yakni kelompok penguasa dan oligarki.
Kepemimpinan otoriter rezim pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) selama pandemi telah dijawab oleh putusan-putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Satu indikator penilaian yang digunakan dalam menetapkan level di suatu wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dihapus oleh pemerintah. Indikator tersebut adalah angka kematian Covid-19.
"Sangat jelas, ketika negara tidak mampu, Jokowi ngajak rakyat bantu negara. Tapi jika merasa mampu, rakyat ditinggalkan tidak ditanya apa maunya," pungkasnya.
"Sebaiknya Erick Thohir mundur dari BUMN. Tidak layak orang yang melakukan kebohongan publik jadi pejabat," ujar Gde Siriana.
"Subyek : Temuan KAMI soal TKA China pada industri Nikel Nasional," demikian kata Gde.
Rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) oleh pemerintah ditentang oleh sejumlah pihak. Pasalnya, hal itu dapat membebankan rakyat. Pemerintah pun dinilai tak kreatif.