"Bapak PHP dan Bapak Utang. Banyak janjinya, utang hasilnya," kata mantan Menko Ekuin itu.
Ekonom Senior yang juga Tokoh Nasional, Rizal Ramli mengkritik pemerintah terkait dengan peberapan pajak pertambahan nilai (PPN) atas penyerahan hasil pertanian tertentu mulai 1 April 2022.
"Mudah-mudahan Pak Jokowi tidak 3 periode atau ditambah masa jabantannya karena yang bagus-bagus bisa menjadi jelek. Oleh karena itu kita sayang sama Pak Jokowi cukup sampai 2024 Pak," kata dia.
Ekonom senior Faisal Basri mengungkapkan kondisi daya beli masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Hal itu terlihat dari konsumsi rumah tangga yang masih rendah.
“Kuncinya, kita harus menyelesaikan masalah dengan kebijakan yang pro pada rakyat, bukan dengan proyek,” kata Rizal Ramli.
“Masa emas oligarki terjadi di era Jokowi. Itulah alasan mereka ingin nambah 3 periode, 3 tahun. Untuk meneruskan penyedotan rente dan lindung diri dari hukum,” tegas Rizal Ramli dalam kicauannya itu, Senin (14/3).
Terlebih lagi, kata dia, penundaan pemilu membuat para elite parpol bisa mempertahankan jabatan baik di eksekutif dan legislatif yang kini mereka emban.
Faisal merunutkan alasannya mengapa saat ini pemerintah buta bahkan terkesan diam membisu. Menurutnya, penguasa saat ini sedang menikmati mengobral biji nikel sementara harga yang ditetapkan hanya sekitar seperempat dari harga di negeri sendiri.