“Petani malah merugi kalau nanam padi wajah menangis kencang gitu kok ngaku pro petani? Bolak-balik ke sawah hanya untuk selfie, kebijakannya kok bikin susah petani!” tulis Rizal pada akun twitter pribadinya, Kamis (13/1/2021).
"Justru MK dibuat untuk menguji apakah UU bertentangan dengan UUD. Semua yang bertentangan dengan UUD yang tidak konstitutional! Gitu aja ribet, sono kuliah lagi," ujarnya di twitter sambil mentautkan akun resmi MK, Minggu petang (2/1).
“Kok doyannya naikin harga listrik dan gas diam-diam sih?” kata Rizal Ramli melalui akun Twitter resminya pada Kamis, 30 Desember 2021.
Mantan Menko Ekuin yang juga Ekonom Senior, Rizal Ramli mengatakan, untuk menjaga stabilitas harga pangan merupakan hal yang mudah bagi pemerintah. Namun kata dia, hal itu tidak dilakukan lantaran pemerintah lebih pro terhadap oligarki yang berkuasa di Indonesia.
"Emang Pertamax ramah lingkungan? Saya kira dua-duanya itu tidak ramah lingkungan. Karena, non-renewable kan. Dan itu dari tambang ya, yang tidak renewable,” tegas Didik.
“Dulu kita kritik KKN ya kan, Tommy Soeharto, terutama anak-anaknya. Hari ini ada anak kecil beli investasi saham ratusan miliar, duit dari mana? Itu kan duit dari bisnis jualan pisang doang ditambah jualan martabak,” sindirnya.
“Ketua KPK benar sekali. Akibat ambang batas, sewa partai: Rp 30-60 miliar untuk Bupati, Rp100-300 miliar Gubernur, minimal Rp 1 triliun untuk Capres. Nol-kan (PT) !” tulis Rizal Ramil di akun Twitternya, Minggu malam (12/12).
Ekonom Senior Indef, Didik J Rachbini menyatakan bahwa utang proyek kereta cepat baru akan terlunasi 100 tahun mendatang.
Menurut Rizal Ramli, pernyataan Jokowi hanya angan-angan belaka.
Ekonom Senior, Didik J Rachbini menilai, Pemerintahan Jokowi terlihat berambisi merealisasikan proyek yang ditaksir menelan anggaran Rp 113 triliun tersebut meski masih menuai pro dan kontra.