Pemerintah China disebut tidak pernah rugi akibat pembengkakan biaya (cost overrun) proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Di Gedung Sate Bandung berkumpul para pekerja yang bersiap-siap melakukan aksi long march menuju Gedung DPR Senayan Jakarta.
Rektor Universitas Paramadina yang juga merupakan Ekonom Senior, Profesor Didik J. Rachbini menilai Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang mengalami pembengkakkan biaya tidak perlu dilanjutkan.
Pemerintah lewat PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengatakan harga tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung berkisar antara Rp250 ribu sampai Rp350 ribu.
Pasca China meminta Indonesia menanggung pembengkakan biaya dengan APBN, Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kembali menjadi topik perbincangan banyak kalangan.
Saat ini biaya diperkirakan pembangunan tembus US$7,9 miliar atau Rp118,5 triliun (asumsi kurs Rp15 ribu per dolar AS).
Pemeirntah China meminta Indonesia untuk ikut menanggung pembengkakan biaya proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Hal itu disampaikan China melalui China Development Bank (CDB).
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan dipantau langsung oleh Presiden China Xi Jinping. Xi Jinping dijadwalkan akan mengunjungi Indonesia saat bertepatan dengan pelaksanaan puncak Presidensi G20.
Sorotan dari masyarakat terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang terancam mundur kian ramai. Seperti diketahui, potensi proyek molor ini sendiri sempat disampaikan Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam rapat dengan bersama Komisi V DPR RI, Rabu (6/7).