Tak Gubris Imbauan, Pemudik Nataru Lewat Bandara Tembus 1,4 Juta Orang

Minggu, 27/12/2020 09:02 WIB
Calon penumpang pesawat yang hendak melakukan rapid test antigen di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta terlihat mengantri. Tampak petugas Bandara Soekarno-Hatta yang juga dibantu oleh pihak kepolisian dengan seksama mengatur antrean tersebut agar berjarak dan tetap rapi. Robinsar Nainggolan

Calon penumpang pesawat yang hendak melakukan rapid test antigen di Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta terlihat mengantri. Tampak petugas Bandara Soekarno-Hatta yang juga dibantu oleh pihak kepolisian dengan seksama mengatur antrean tersebut agar berjarak dan tetap rapi. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah menyatakan sudah 1.396.607 orang yang mudik atau cuti liburan via bandara sejak membuka angkutan periode Natal dan Tahun Baru 2020/2021 pada 18 Desember 2020 lalu.

Jumlah penumpang ini merupakan akumulasi seluruh bandara yang dikelola dua BUMN selama enam hari, mulai 18 hingga 23 Desember 2020.

Total jumlah penumpang dan penerbangan kali ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan periode Nataru tahun lalu. Meski begitu, jumlahnya akan terus naik hingga periode angkutan Nataru berakhir pada 6 Januari 2021.

Sedangkan total penumpang yang terbang via 15 bandara mereka selama enam hari mencapai 661.421 orang. Angka ini sebenarnya turun dibandingkan 60,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.678.616 orang.

Adapun jumlah penerbangan selama enam hari tercatat mencapai 8.271 kali. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, turun 34 persen sebab pada mudik Nataru 2019 jumlah penerbangan via bandara milik AP I mencapai 12.543 kali.

Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi mengatakan, angkutan kargo yang justru menunjukkan kenaikan pada periode Nataru kali ini. Tercatat kargo yang sudah dikirim selama enam hari ini mencapai 8.808.434 kilogram atau naik 7,89 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 8.164.396 kg.

Adapun trafik penumpang di 15 bandara AP I pada 23 Desember 2020 (H-2 Natal) mencapai 123.519 orang, tertinggi sejak hari pertama pelaksanaan Posko Angkutan Nataru pada 18 Desember 2020 lalu.

Sedangkan trafik pesawat pada H-2 Natal mencapai 1.453 pergerakan dan trafik kargo mencapai 1.439.353 kg.

“Pada H-2 Natal (23 Desember), trafik penumpang tertinggi terjadi di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan trafik sebesar 25.685 orang,” kata dia dalam keterangan tertulis.

Selain Bandara Sultan Hasanuddin, jumlah trafik penumpang di Bandara Juanda Surabaya menempati urutan kedua trafik penumpang terbanyak sebesar 25.676 orang. Lalu, Bandara I Gusti Ngurah Bali dengan trafik penumpang yang sebesar 16.814 orang.

“Kami senantiasa memastikan kelancaran dan keamanan operasional pada masa angkutan libur Natal dan Tahun Baru di mana pada tahun ini menekankan pada penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk meminimalisir penyebaran COVID-19,” ujar Faik.

Sedangkan jumlah penumpang dan penerbangan selama enam hari di bandara-bandara kelolaan AP II lebih banyak dibandingkan AP I. Secara akumulasi, total penumpang yang terangkut mencapai 735.186 orang dengan penerbangan mencapai 8.901 kali.

Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, jumlah penumpang tertinggi ada pada H-2 menjelang Natal atau pada 23 Desember sebanyak 144.594 penumpang dengan 1.604 penerbangan.

Jumlah penumpang di Bandara Soetta menjadi yang paling banyak di antara bandara lainnya yang dipegang AP II. Tercatat, jumlah penumpang pada 18-23 Desember sebanyak 435.197 penumpang dengan 5.042 penerbangan.

Jumlah penumpang tertinggi di Bandara Soekarno-Hatta pada 23 Desember yakni 84.731 penumpang dengan 907 penerbangan. Kemarin, diperkirakan juga menjadi puncak arus mudik dengan jumlah penumpang di atas 80.000 penumpang dengan sekitar 900 penerbangan.

“Sejalan dengan itu kami memastikan kesiapan personel, infrastruktur dan penerapan berbagai prosedur termasuk protokol kesehatan. Operasional bandara dan penerbangan sejak H-7 menjelang Natal berjalan lancar,” tutur Awaluddin.

Kedua BUMN pengelola bandara ini menyatakan telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat di setiap bandara untuk menekan penyebaran wabah corona. Mereka juga menyediakan tempat untuk penumpang rapid test antigen hingga PCR test di bandara sebelum terbang.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar