Didukung Masyarakat, Beranikah Menag Bubarkan FPI?

Kamis, 24/12/2020 07:35 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas didukung bubarkan FPI (Foto: Tribunnews)

Menag Yaqut Cholil Qoumas didukung bubarkan FPI (Foto: Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Setelah ditunjuk sebagai Menteri Agama menggantikan Fachrul Razi, Yaqut Cholil Qoumas langsung mendapat dukungan untuk membubarkan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan yang menjurus radikal, salah satunya FPI. Apakah pria yang akrab disapa Gus Yaqut bisa atau berani melakukannya?

Menurutr Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin Gus Yaqut tak berhubungan langsung dengan wewenang membubarkan ormas. Oleh karena itu, dia menilai sangat sulit bagi Gus Yaqut untuk membubarkan FPI dan Ormas sejeneisnya.

"Tak ada hubungannya. Karena FPI terdaftar sebagai Ormas bukan di Menag. Tetapi di Kemendagri," katanya.

Menurut Ujang, wewenang pembubaran ormas ada di tangan Kementerian Dalam Negeri. "Penataan ormas ada di Kemendagri. Kesbangpol," tegasnya.

Penunjukan Ketum GP Ansor itu sebagai Menkes disambut baik oleh sejumlah kalangan, karena kerap berani bersuara untuk melawan Ormas yang diduga radikal. Bahkan Gus Yaqut pernah terlibat dalam membubarkan Ormas HTI.

"Menteri agama sudah sangat benar bila diambil dari NU, tujuannya untuk mempersempit ruang gerak intorelansi dan radikalisme yang sering dilakukan oleh FPI dan HTI. Mantap jiwa Pak Yaqut," ucap akun twitter @hamba***

"Keren sih, setau saya dari dulu Gus Yaqut support pemerintah bubarkan ormas-ormas radikal terutama FPI. Cuma pemerintahnya yang ga jalan-jalan. Sekarang mungkin memang waktu yang tepat," tulis akun twitter @LeoWija***.

Dengan hadirnya Gus Yaqut sebagai Menteri Agama baru, netizen berharap ia mampu mencairkan suasana kehidupan yang lebih toleransi.

"Semoga Gus Yaqut bisa jdi menag yg teduh dan bisa mencairkan suasana kehidupan berbangsa dan beragama dengan tolerasinya. Tidak hanya memukul yang bersebrangan dengan pemerintah, seperti halnya FPI, HRS, dll," ucap akun twitter @Mika***.

Gus Yaqut sendiri tidak pernah menyangka bisa menjadi Menteri Agama. Namun ketum GP Ansor ini mengatakan akan mewafkahkan seluruh hidupnya untuk tugas dan amanah yang diberikan. Selain itu, dia memperingatkan dan menekankan kepada umat agar agama tidak lagi dijadikan sebagai alat untuk berpolitik.

"Yang pertama yang ingin saya lakukan adalah bagaimana menjadikan agama itu sebagai inspirasi, bukan aspirasi. Artinya apa, bahwa agama sebisa mungkin tidak lagi digunakan menjadi alat politik baik untuk menentang pemerintah maupun merebut kekuasaaan atau untuk tujuan-tujuan lainnya," terangnya.

"Agama biar menjadi inpirasi dan biarkan agama itu membawa nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kebaikan, nilai-nilai kedamian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujarnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar