Ini Sosok yang Diduga Bocorkan Info Gibran `Ikut` Proyek Bansos

Selasa, 22/12/2020 11:01 WIB
Jokowi dan Gibran (joglosemarnews.com)

Jokowi dan Gibran (joglosemarnews.com)

Jakarta, law-justice.co - Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono ikut menganalisa soal beredarnya informasi yang menyebut Gibran Rakabuming diduga terseret dalam skandal proyek bantuan sosial (bansos).

Gibran disebut dalam investigasi Majalah TEMPO, memberikan rekomendasi kepada Kemensos untuk memesan tas bingkisan Bansos ke Sritex.

Arief menduga, informasi tentang dugaan keterlibatan Gibran dalam melobi Mensos disampaikan oleh para tersangka korupsi bansos yang telah ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Tuduhan pada Gibran yang merekomendasi Tas Bansos dibuat di Sritex bisa diduga dari hasil pengakuan para pelaku korupsi Bansos di KPK, termasuk Juliari Batubara saat di periksa KPK. Agar Diharapkan Jokowi melakukan intervensi ke KPK," tulis Arief Poyuono dikutip dari akun Twitternya, Selasa (22/12/2020).

Meski demikian, Arief punya pandangan sendiri apabila benar Gibran memberikan rekomendasi seperti yang diberitakan oleh Majalah Tempo.

Menurut Arief, sekalipun Gibran memberikan rekomendasi, maka hal tersebut bukanlah pelanggaran hukum.

"Seandainya benarpun Gibran yg merekomendasikan Sritex kepada Mensos utk pembuatan Goodie Bag Bansos bukan pelanggaran hukum. Gibran bukan ASN & pejabat negara. Belum jadi walikota sdh bisa memasukan pendapatan daerah. Karena goodie bag dibuat di Sritex," tulisnya.

"Sekalipun benar Gibran merekomendasikan Sritex pada Mensos, dan dapat fee pengadaan goodie bag itu bukan korupsi. Tapi lebih pada yang namanya jasa broker atau sales. Sekalipun harga goodie bag di-mark up, Gibran juga tidak menyalahi hukum," imbuh Arief Poyuono.

Sebelumnya, Nama Gibran Rakabuming Raka menjadi topik pembicaraan setelah adanya pemberitaan Majalah Tempo yang menyebutnya diduga terseret dalam skandal proyek bantuan sosial (bansos).

Gibran disebut dalam laporan itu, memberikan rekomendasi kepada Kemensos untuk memesan tas bingkisan Bansos ke Sritex.

Gibran pun membantah tudingan tersebut. Gibran menyebut dirinya tidak pernah memberikan rekomendasi seperti yang dimaksud dalam pemberitaan Tempo.

"Tidak benar itu, berita tidak benar itu. Saya tidak pernah beri rekomendasi soal tas goodie bag itu, nggak pernah seperti itu,` kata Gibran ditemui setelah membagikan sejumlah paket bantuan ke warga Solo, Senin (21/12/2020).

"Silakan crosscheck ke KPK, silakan crosscheck ke Sritex," imbuhnya.

Gibran juga menyatakan, dia siap diproses secara hukum bila ada bukti dia terseret kasus Bansos Juliari Batubara.

Mengenai sosok Juliari, Gibran malah mengaku belum sekalipun bertemu.

"Ya kenal, tapi tidak pernah bertemu," kata Gibran.

Gibran pun menyesalkan pemberitaan yang beredar.

Ia mengaku tidak pernah cawe-cawe di proyek Bansos, termasuk memberi rekomendasi soal pengadaan barang.

"Saya tidak pernah ikut-ikut soal gituan,"

"Kalau saya mau korupsi, kenapa baru sekarang, kenapa gak dari dulu,"

"Kalau mau proyek ya yang lebih gede. Ada proyek PLN, jalan tol, dan lain-lain," jawab Gibran.

Gibran mengaku belum menghubungi ayahnya, setelah namanya ramai di media sosial terkait isu proyek Bansos.

"Nanti malam aja. Masalah gini ini saya selesaikan sendiri saja," katanya.

Soal nama dia jadi subyek utama tagar `Tangkap Anak Pak Lurah`, Gibran menjawab : "Ya tangkap saja! Tangkap saja, kalau ada buktinya."

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar