Muncul Virus Covid-19 Varian Baru, Inggris Nyatakan Lockdown Selama Natal
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson. (Foto: Reuters).
Jakarta, law-justice.co - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memutuskan untuk memberlakukan lockdown menyusul datangnya virus korona varian baru jelang Natal 2020. Kebijakan ini setidaknya berdampak pada 16 juta warga Inggris.
Jumlah kasus Covid-19 di Inggris melonjak dalam dua minggu terakhir karena adanya varian virus yang menurut para ilmuwan dapat menular hingga 70 persen lebih cepat. Hanya saja varian baru itu belum bisa dijelaskan.
Namun demikian, Johnson dan penasihat ilmiahnya berkeyakinan vaksin yang mereka gunakan masih tetap efektif mencegah tularan virus baru tersebut. Dia juga mengizinkan tiga rumah tangga bercampur di dalam ruangan selama lima hari selama periode perayaan Natal.
Johnson mengungkapkan, London dan Inggris tenggara yang memiliki sepertiga dari populasi di Inggris menjadi wilayah dengan level pengawasan tertinggi untuk penanganan wabah.
“Dengan berat hati saya harus mengabarkan bahwa kita tidak dapat melanjutkan Natal seperti yang direncanakan. Saya sangat yakin tidak ada alternatif lain yang terbuka untuk saya," kata Johnson dalam sebuah konferensi pers, dikutip oleh Reuters, Sabtu (19/12/2020).
Johnson juga mengimbau warga untuk tidak keluar rumah kecuali untuk alasan penting seperti pekerjaan. Sementara, pertokoan yang bukan mendagangkan kebutuhan pokok dan pusat hiburan harus ditutup. Pertemuan sosial akan dibatasi untuk satu orang di luar ruangan.
Sebelumnya Johnson juga mengatakan bahwa Inggris berharap tidak membutuhkan pembatasan tahap tiga setelah Natal. Dia juga menolak seruan untuk mengubah rencana melonggarkan pembatasan selama lima hari perayaan Natal.
Seperti negara lain di Eropa, Inggris sedang berjuang untuk menahan gelombang baru virus. Negara ini melaporkan 27.052 kasus Covid-19 baru pada Sabtu (19/12), kasus ini mengakibatkan lebih dari dua juta orang terinfeksi dan menambah angka kematian sebanyak 534. Jumlah kasus resmi secara keseluruhan telah melebihi 67 ribu orang.
Komentar