Waduh!, Pasca Pilkada Pasien Covid-19 Catat Rekor Tertinggi

Sabtu, 19/12/2020 22:50 WIB
Pasien Covid-19 Makin banyak (Tribun)

Pasien Covid-19 Makin banyak (Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Kasus harian Covid-19 di Indonesia kembali mencapai rekor. Hari ini, Sabtu (19/12/2020) menjadi rekor tertinggi kedua Covid-19 di Indonesia dengan angka terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 7.751 kasus baru, sehingga total kasus terkonfirmasi sudah mencapai 657.948 orang.

Sebelumnya, kasus baru virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali menanjak naik yang tercatat 6.725 pasien pada Rabu (16/12/2020). Ini merupakan rekor ketiga tertinggi setelah terjadi pada 3 Desember 2020 yang sempat menyentuh 8.369 dalam sehari, sebagai yang masih tertinggi.

Jumlah pasien sembuh dari virus Corona khusus hari ini sebanyak 4.265 kasus. Dengan demikian, total pasien yang sembuh dari COVID-19 sebanyak 536.260 kasus

Jumlah kasus kematian baru COVID-19 untuk hari ini sebanyak 145 orang. Maka, total kematian COVID-19 di Indonesia sebanyak 19.659 orang.

Jumlah pasien suspek COVID-19 yang dipantau pada hari ini sebanyak 64.071 pasien. Spesimen yang diperiksa sebanyak 63.768 spesimen.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memaparkan hasil monitor kedisiplinan protokol kesehatan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Rata-rata TPS yang terpantau telah menjalani protokol kesehatan Covid-19.

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 dr. Dewi Nur Aisyah mengatakan terdapat 6.200 TPS yang datanya diberikan kepada Satgas Covid-19.

"Ini kita melihat pertama, apakah TPS menyediakan fasilitas cuci tangan, menggunakan sabun dan air mengalir, ini 90 persen sudah ada, sisanya masih belum," kata Dewi dalam konferensi pers virtual, Rabu (9/12/2020) lalu

"Handsanitizer tersedia lebih dari hampir 90 persen di tempat pemilihan," tambahnya.

Kemudian untuk petugas di TPS juga dianggap telah mengingatkan pemilih untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Penggunaan sarung tangan baik oleh petugas dan pemilih juga diterapkan lebih dari 91 persen.

"Selanjutnya adalah apakah seluruh petugas menggunakan masker, ini pelaporan di lapangan 95 persen lebih TPS sudah menerapkan face shield ini di angka 93 persen. Sekitar 80 persen ada bilik khusus, 20 persen ini belum tersedia ruang bilik khusus untuk pemilih yang bersuhu di atas 37,3 derajat celsius," jelasnya.

"Ketersediaan petugas dengan APD lengkap ini digunakan untuk mendampingi pemilih dengan suhunya tinggi ini tersedia di 65 persen tempat TPS, sisanya belum lengkap," tuturnya.

Meski begitu Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman memprediksi ada jutaan orang tanpa gejala (OTG) yang tidak terdeteksi dalam proses pilkada.

"Diperkirakan ada setidaknya 2,4 juta OTG tidak terdeteksi terlibat dalam proses pilkada ini," katanya.

Selain itu, Dicky juga menilai minimnya program testing dalam pelaksanaan Pilkada Serentak 2020. Menurutnya, testing itu bisa dilakukan minimal sehari sebelum hari pencoblosan.

Dicky mengaku sempat memantau pula pelaksanaan Pilkada di sejumlah daerah yang disiarkan melalui media.

Ia melihat kurangnya pencegahan dan mitigasi seperti interaksi manusia, kontaminasi serta paparan di TPS.

"Potensi lonjakan kasus dan dampaknya umumnya terlihat jelas sebulan kemudian. Itu terjadi untuk setiap mobilisasi massa yang besar," ujarnya

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar