Polri: Ada 6.000 Jaringan Jamaah Islamiyah Masih Aktif

Sabtu, 19/12/2020 16:01 WIB
Tersangka teroris Upik Lawanga dipanggil profesor karena pintar membaca situasi (Tribunnews)

Tersangka teroris Upik Lawanga dipanggil profesor karena pintar membaca situasi (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Kepolisian membeberkan ada sekitar 6 ribu orang jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) masih aktif dan siap melakukan teror. Hal itu berdasarkan pemeriksaan 23 tersangka teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) dari delapan lokasi di Pulau Sumatera.

Penangkapan tersangka teroris tersebut terjadi pada November hingga Desember 2020, tepatnya di Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pingsewu, Metro, Jambi, Riau, dan Palembang.

Dua di antara 23 tersangka tersebut merupakan petinggi JI, yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnaen alias Arif Sunarso. 23 tahanan kasus terorisme tersebut pun telah diterbangkan dari Lampung ke Jakarta pada Rabu, 16 Desember 2020 lalu.

Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono membeberkan berdasarkan keterangan dari 23 tersangka teroris, sebanyak 6.000 anggota kelompok JI masih aktif.

"Dari penjelasan beberapa tersangka, sekitar 6.000 jaringan JI masih aktif, ini jadi perhatian kita," kata Argo Yuwono, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Sementara itu, dia menambahkan bahwa organisasi JI menggalang dana melalui berbagai sumber untuk pendanaan mereka. Asal sumber pendanaan tersebut mulai dari iuran anggota, hingga pengumpulan dana dari kotak amal.

"Pertama, kotak amal yang terdaftar resmi, yang dipasang di berbagai tempat atau lokasi yang mudah dilihat orang. Ada transaksi orang, sehingga kalau ada kembalian atau apa saja, bisa menyisihkan untuk kotak amal itu," ungkapnya.

Terkait kotak amal, Argo Yuwono mengatakan Polri telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk menelurusinya.

"Kita koordinasi dengan Kemenag ya, kita komunikasi di sana berkaitan kotak amal seperti apa," katanya.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar