Begini Reaksi Mantan Panglima TNI ketika 6 laskar FPI Tewas Ditembak

Rabu, 09/12/2020 20:46 WIB
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kecam keras penembakan terhadap 6 orang laskar FPI (Foto: Antara)

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kecam keras penembakan terhadap 6 orang laskar FPI (Foto: Antara)

Jakarta, law-justice.co - Kasus tewasnya enam orang laskar FPI yang ditembak oleh polisi menjadi sorotan publik akhir-akhir ini, termasuk mantan Panglima TNI Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo.

Dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/12/2020), jenderal asal Tegal, Jawa Tengah itu, melayangkan protes keras tindakan tegas yang dilakukan kepolisian terhadap pengikut Rizieq Syihab. Bahkan, Jenderal TNI jebolan Akademi Militer (Akmil) 1982 menyebut apa yang terjadi di KM-50 pada Senin dinihari 7 Desember 2020, sebagai tindakan brutal dan kejam.

Sebagai orang yang cukup lama membentengi hukum di NKRI, Jenderal TNI Gatot berpendapat sebaiknya Presiden Jokowi untuk turun tangan mengusut tuntas kebenaran dari kasus itu.

"Tindakan demikian hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak pancasilais atau yang tidak berketuhanan yang maha esa dan berperikemanusiaan yang adil dan beradab," tulisnya.

Jenderal TNI Gatot menuturkan, jika memang terbukti ada pelanggaran yang dilakukan petugas kepolisian dalam kasus tersebut, maka tak cuma yang terlibat langsung saja diganjar hukum. Tapi juga pemberi perintah langsung dan tak langsung di tubuh Polri.

"Siapa pun pimpinan Polri yang patut diduga terlibat atau tidak mencegah tindakan pelanggaran hukum dan HAM berat itu," kata dia.

Untuk diketahui, Jenderal TNI Gatot sudah lama tak tampil di hadapan publik. Dia sempat muncul melalui teleconference ketika merespons pencopotan baliho Rizieq.

Sebelumnya bahkan, dia tak bisa menghadiri penyerahan Bintang Mahaputera yang diberikan Presiden Joko Widodo di Istana.

Jenderal TNI Gatot merupakan perwira tinggi TNI yang dipilih Jokowi untuk mengisi kursi jabatan Panglima TNI untuk menggantikan Jenderal TNI Moeldoko. Jenderal Gatot dilantik Presiden Jokowi pada 8 Juli 2015, dan masa tugasnya berakhir pada 8 Desember 2020.

Pria kelahiran 13 Maret 1960 ini disebut-sebut sebagai salah satu Jenderal TNI paling akrab dan menjadi jenderal kesayangan Presiden Jokowi menjaga NKRI.

Mereka sering tampil bersama dalam momen-momen yang tak pernah terjadi pada Presiden dan Panglima TNI sebelum-sebelumnya, salah satunya ketika mereka berdua naik sepeda motor menerobos masuk ke pedalaman Papua. Lalu mendampingi Jokowi untuk mengikuti Salat Jumat bersama di Monas dalam Aksi 212.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar