Habib Rizieq Keluarkan Perintah Usai 6 Pendukungnya Tewas Ditembak

Rabu, 09/12/2020 18:36 WIB
Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab perintahkan pendukungnya untuk ikuti proses hukum usai 6 pendukungnya tewas ditembak polisi (ist)

Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab perintahkan pendukungnya untuk ikuti proses hukum usai 6 pendukungnya tewas ditembak polisi (ist)

Jakarta, law-justice.co - Setelah enam orang pendukungnya tewas ditembak polisi, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab langsung meminta pendukungnya untuk bersabar. Dia ingin agar semua pihak mengikuti proses hukum.

Pernyataan itu disampaikannya dalam sebuah rekaman audio yang mana dibenarkan oleh Sekretaris Umum FPI Munarman.

"Ya betul. Saat prosesi pemakaman enam orang syuhada, pagi tadi, Rabu, 9 Desember 2020, pagi tadi. Lokasi di Masjid Ponpes Agrokultural, Megamendung," kata Munarman kepada wartawan, Rabu (9/12/2020).

Habib Rizieq meminta seluruh masyarakat menahan diri. Dia menyebut pihaknya akan menempuh prosedur hukum.

"Maka itu, saya minta kepada seluruh rakyat dan bangsa Indonesia, tahan diri, sabar, kita hadapi dengan elegan, kita tempuh prosedur hukum yang ada, karena kalau prosedur hukum ini ditempuh dengan baik, insyaAllah semua akan terbongkar," kata Habib Rizieq dalam rekaman itu.

Habib Rizieq meyakini pelaku penembakan terhadap enam anggota laskar FPI itu segera terungkap, juga pihak yang berada di balik insiden tersebut.

"Siapa yang melakukan pembantaian di lapangan sampai siapa yang menjadi otak yang mengatur ini semua akan terungkap," jelasnya.

Menurut Habib Rizieq, cara merespons penembakan terhadap enam pengawalnya itu tidak perlu dengan emosi. Dia meminta pendukungnya tidak berjuang sendiri-sendiri.

"Tapi, kalau Anda emosi, kalau Anda berjuang sendiri-sendiri, maka ini akan terkubur, tidak akan pernah terungkap. Maka itu, saya minta sekali lagi, sabar, sabar, ada saatnya kita akan melakukan perlawanan, ada saatnya kita akan melakukan jihad fisabilillah," tutur dia.

Habib Rizieq mengatakan enam anggota laskar FPI yang meninggal telah menjalankan tugasnya untuk mengawal ulama. Dia berdoa agar enam anggota laskar itu diterima di sisi Allah.

"Jangan lupa, syuhada kita yang 6 ini, Saudara, mereka sudah melakukan tugasnya, jihadnya menjaga ulama dan mereka sudah mendapatkan hadiah dari Allah mati sebagai syahid. Insyaallah syuhada mereka, diterima oleh Allah," sebut Habib Rizieq.

Lebih lanjut Habib Rizieq mengatakan sejumlah ormas Islam telah menyatakan sikap terkait insiden penembakan ini. Ormas-ormas Islam, sebut Rizieq, meminta agar dibentuk tim independen untuk mengusut penembakan tersebut.

"Saya tidak ingin berpanjang lebar lagi, tapi sekali lagi bahwa DPP FPI sudah berkomitmen dengan seluruh ormas-ormas Islam yang ada, bagaimana ormas-ormas Islam sudah memberikan pernyataan sikap, berbagai kalangan di mana kita kompak semua satu kata bahwa harus dibentuk tim pencari fakta independen yang melibatkan seluruh elemen, yang melibatkan Komnas HAM, Amnesty International, dan bahkan kami minta juga Komnas HAM anak untuk ikut berbuat, karena di dalam kejadian itu ada terlebih 3 bayi dan masih ada lagi, yaitu 4 balita, ditambah satu lagi balita dari salah seorang anak kerabat kami," jelasnya.

Habib Rizieq berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan seluruh institusi kenegaraan mengungkap fakta tewasnya enam anggota laskar FPI itu. Sehingga akan diketahui fakta yang sebenarnya.

"Maka itu, saya ajak semua elemen bangsa ini, dari mulai presidennya, DPR-nya, dan seluruh institusi kenegaraan secara bersama-sama untuk mengungkap fakta yang sebenarnya, apa yang terjadi di balik semua ini," katanya.

Habib Rizieq juga membenarkan kronologi yang diberikan oleh FPI melalui siaran pers. Dia juga mengaku memberikan kesaksian pada rilis itu.

"Keterangan pers yang resmi telah dikeluarkan Front Pembela Islam yang sah tentang kronologi penembakan yang terjadi isinya adalah benar. Sekali lagi saya sampaikan, kronologi yang sudah dibuat, yang disebarluaskan oleh Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam, saya memberikan kesaksian sebagai salah satu saksi korban ada dalam kejadian bahwa isi keterangan pers itu benar," sebutnya.

Habib Rizieq kemudian menceritakan kejadian malam itu. Dia mengaku tak menduga ada pihak yang ingin menghalangi mobilnya saat menuju Karawang.

"Pada saat kejadian, tidak ada satu pun di antara kami, baik saya dan keluarga maupun seluruh laskar yang pengawal, yang begitu setia yang ingin, yang mengira kalau yang melakukan pengejaran, memepat, mengganggu adalah dari kepolisian. Sama sekali kami tidak menduga, kami tidak pernah mengira, apalagi kami menunjuk. Yang kami tahu, mereka adalah orang-orang jahat yang ingin mencelakakan kami dan jumlah mereka bukan satu-dua tiga mobil, banyak sekali mobil saling silih berganti berupaya untuk maju ke depan, untuk bisa sampai ke mobil Habib Hanif, yang persis ada di belakang saya, bahwa untuk bisa mencapai mobil saya yang ada di depan," katanya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar