Geger Didatangi Harimau, Warga di Solok Tak Bisa Bertani

Sabtu, 05/12/2020 20:24 WIB
Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di ladang warga di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (3/12/2020). Foto: Antara

Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) berada di ladang warga di Nagari Simpang Tanjung Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (3/12/2020). Foto: Antara

Jakarta, law-justice.co - Warga Nagari Simpang Tanjuang Nan Ampek, Kecamatan Danau Kembar, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, masih tercekam karena kedatangan dua ekor harimau Sumatera di area lahan pertanian. Hewan buas itu sebelumnya dilaporkan muncul pada Rabu (2/12) lalu dan sempat menggegerkan warga setempat.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat bersama tim dokter hewan Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PR-HSD) telah berupaya menangkap dua harimau tersebut, namun hingga kini belum juga masuk perangkap.

Camat Danau Kembar, Eka Putra, mengatakan masyarakat di daerahnya saat ini masih diliputi kekhawatiran untuk pergi berladang. Meski begitu, dia mengimbau warga di daerah itu tidak panik dan menahan diri untuk tidak pergi ke ladang sendirian.

"Kalau bisa pergi ke ladang berkelompok atau ada yang menemani. Atau, kalau masih sendiri lebih baik di rumah dulu," kata Eka, seperti dikutip Antara, Jumat (5/2/2020).

Menurutnya, petugas BKSDA Sumatera Barat dan tim dokter hewan PR-HSD masih terus berusaha menghalau kedatangan dua harimau dan berupaya menangkapnya. Dia mengatakan, BKSDA Sumbar telah memasang dua perangkap yang dipasang di kawasan Jorong Lurah Ingo dan Jorong Rawang Gadang. Kedua tempat itu menurut penyaksian warga paling sering didatangi oleh harimau.

Eka berharap harimau bisa segera masuk perangkap agar kemudian segera dilepaskan ke habitatnya. "Kalau terlalu lama tentu para petani tidak bisa ke ladang untuk memupuk tanaman mereka. Sementara tanaman itu butuh perawatan," keluhnya.

Warga perkampungan sebelumnya hanya mengetahui ada seekor harimau yang berkeliaran pada Rabu (2/12) pagi. Harimau itu diduga empat kali memangsa anjing milik warga.

Bahkan, harimau yang berukuran besar itu didapati warga tidur di pinggir jalan yang dekat dengan area pemukiman. Saat warga mengarahkan cahaya senter ke arahnya, hewan buas itu tidak lari menjauh tetapi justru mendekat.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar