Ustaz Maaher Tak Ditangkap Jika Dengar Nasihat Mantan Panglima TNI Ini

Jum'at, 04/12/2020 21:18 WIB
Ustaz Maaher tak ditangkap polisi jika dengar nasihat Gatot Nurmantyo (Tribunnews)

Ustaz Maaher tak ditangkap polisi jika dengar nasihat Gatot Nurmantyo (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Ustaz Maaher At-Thuwailibi telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan SARA. Namun, hal itu sebenarnya tidak terjadi jika pria bernama asli Soni Ernata itu mendengarkan nasihat dari mantan Panglima TNI Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo.

Maaher berurusan dengan hukum setelah dilaporkan ke kepolisian sesuai surat laporan polisi: LP/B/0677/XI/2020/Bareskrim tanggal 27 November 2020, terkait konten yang disebarkanya di akun Twitter @ustadzmaaher_.

Intinya isi dari kicauan Maaher itu diduga telah menghina dan menebar kebencian terhadap Ra’is ‘Am jam’iyah Ahlu Thariqah al Mu’tabarah an Nahdiyah sekaligus Ketua Forum Sufi Internasional, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.

Selama ini memang Maaher dikenal sebagai orang yang kerap melontarkan perkataan-perkataan kasar terhadap orang-orang atau tokoh-tokoh yang tidak disukainya. Tak jarang juga dia mengeluarkan kalimat tak elok untuk mengomentari kegiatan agama lain. Hanya saja memang dia ditakdirkan kali ini diseret ke ranah hukum.

Terkait nasihat Gatot, sebelumnya saat masih menajdi Panglima TNI, dia pernah dengan tegas mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia, untuk tidak saling mencela. Baik kepada orang yang berbeda keyakinan, agama, ras dan suku. Apalagi kepada antar sesamanya.

Hal itu disampaikan jenderal asal Tegal, Jawa Tengah itu di hadapan Habib Lutfhi, ketika Jenderal TNI Gatot menghadiri Safari Ramadan di Markas Brigade Infanteri 4 Dewa Ratna, Slawi pada 14 Juni 2017.

"Kita harus yakin bahwa agama kita benar. Tapi jangan menjelek-jelekan agama orang lain, tidak menyakiti orang, jangan sombong dan kasar. Karena sifat sombong dan takabur adalah hanya milik Allah," kata Jenderal TNI Gatot dilansir VIVA Militer, Jumat 4 Desember 2020 dari siaran resmi Pemprov Jawa Tengah.

Menurut Gatotyang kini menjadi Presidium KAMI itu, setiap agama pasti mengajarkan kebaikan. Sehingga tidak ada alasan menjadikan agama sebagai alat permusuhan, perang antarsesama, dan memecah belah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Nanti kita berdoa bersama, dan inilah wujud Indonesia bahwa tentara, polisi, dan masyarakat bersatu. Semoga Allah meridhoi kita semua, kita memberikan pengabdian yang baik dan harta untuk NKRI yang kita cintai bersama," kata Jenderal TNI Gatot.

Perlu diketahui pula, Habib Luthfi merupakan sosok ulama yang dikenal paling dekat dengan TNI, terutama dengan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Jenderal penyandang empat bintang emas TNI ini merupakan sosok perwira tinggi TNI yang paling sering bersilaturahmi dengan Habib Luthfi, baik itu di Pekalongan, di Jakarta dan kota-kota lainnya.

Prajurit TNI memiliki kedekatan dengan Habib Luthfi karena beliau dikenal sopan. Baik dalam berbicara, berdakwah maupun bersikap.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar