Komentari Postingan Soal Caplin, Refly Sindir Eks Politikus Demokrat

Jum'at, 04/12/2020 19:41 WIB
Refly Harun sindir mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Foto: Net (ist)

Refly Harun sindir mantan politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean. Foto: Net (ist)

Jakarta, law-justice.co - Setelah ramai karena dialporkan oleh putri Jusuf Kalla (JK), Muswira Kalla ke Bareskrim Polri, pakar hukum Refly Harun akhirnya ikut mengomentari postingan dari mantan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean. Dia lantas menyindir tingkah Ferdinand yang pura-pura mnejelaskan sosok Caplin yang dimaksudnya.

Menurut Refly, postingan Ferdinand di media sosialnya itu sudah ssangat jelas menyerang beberapa pihak. Dan kata dia, anak kecil pun sudah memahami hal itu.

"Kalau kita baca cuitan itu anak kecil pun tahu yang disasar kan tiga pihak," kata Refly dalam akun YouTubenya yang dikutip Jumat (4/11/2020).

Refly menuturkan nama Caplin walaupun Ferdinand berdalih bahwa itu bukan Jusuf Kalla tapi semua orang paham, yang dia tunjuk adalah Jusuf Kalla.

"Ada kumis. Kita tahu kan kumis Jusuf Kalla mirip-mirip Charli Chaplin pelawak legendaris yang membuat film tanpa suara tapi gerakannya sangat lucu," katanya.

Kemudian, kata Refly, selain kepada JK cuitan Ferdinand juga mengarah jelas kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab dan Gubernur DKI Anies Baswedan Shihab. Terkait tahun 2022 dan 2024 Refly juga melihat Ferdinand mengarahkan cuitannya untuk Pilkada DKI dan Pilpres 2024.

"Dalam konteks ini jelas sebenarnya walaupun menggunakan bahasa simbolik untuk menghindarkan hukum misalnya, kalau menurut saya, kalau dia sebutkan terang-terangan malah baik-baik saja karena itu merupakan pendapat, tapi pendapat dan fakta berbeda ya," kata Refly.

Refly berpandangan jika memang tujuan dari Ferdinand untuk menganalisa kondisi politik yang terjadi di tahun 2022 dan di tahun 2024, maka tak ada salahnya menyebutkan nama asalkan didukung dengan sumber yang kuat. Jangan sampai pandangan tersebut dikeluarkan secara asal. Apa yang dicuitkan Ferdinand dinilai tidak sesuai etika.

"Tidak perlu menggunakan kata bus edan kalau menurut saya tinggal dibilang saja itu Anies Baswedan, 2022-2024, karena kalau mereka yang mengamati politik ya tidak usah canggih-canggih amat sudah paham kan konstelasi politik," ujarnya.

Sebelumnya, Muswira Kalla melaporkan Ferdinand Hutahaean dan Rudi S Kamei atas dugaan fitnah melalui media elektronik ke Bareskrim Polri pada Rabu (2/11/2020).

Ferdinand sebelumnya di akun Twitter menuliskan ‘Hebat juga si caplin, bawa duit sekoper ke Arab, bayar ini itu beres semua. Agenda politik 2022 menuju 2024 sudah dipanasi lebih awal. Tampaknya, presiden akan sangat disibukkann oleh kegaduhan rekayasa caplin demi anak emasnya si asu pemilik bus edan’.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar